Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Geram, Arnold Schwarzenegger Berseru untuk "Kaum Penolak Masker"

Kompas.com - 20/08/2021, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber Upworthy

KOMPAS.com - Menerapkan protokol kesehatan, termasuk memakai masker ketika beraktivitas di luar rumah adalah norma yang berlaku di masa pandemi ini.

Namun sepertinya, hal itu tidak selalu berlaku di Amerika Serikat. Ada kelompok masyarakat yang terkesan cuek terhadap Covid-19.

Bahkan, kaum semacam ini tidak meyakini jika virus Corona tersebut benar-benar nyata.

Buktinya, banyak penolakan dari warga AS untuk memakai masker dan juga vaksinasi.

Sepertinya kaum semacam ini beranggapan, penggunaan masker akan "merenggut" kebebasan mereka.

Baca juga: Jokowi: Kalau Sudah Belajar Tatap Muka, Jangan Lupa Pakai Masker

Padahal, mengabaikan protokol kesehatan justru akan membuat Covid-19 bertambah parah.

Geram akan hal itu, aktor dan mantan Gubernur California dari Partai Republik Arnold Schwarzenegger angkat bicara.

Dalam sebuah wawancara dengan CNN, dia menyebut situasi pandemi yang berlanjut di AS adalah akibat dari masyarakat yang menolak mengakui keberadaan Covid-19.

"Satu setengah tahun kemudian, kita masih berantakan dan masih ada orang yang hidup dalam penolakan," kata Schwarzenegger.

"Masih ada orang yang tidak percaya pada masker, masih ada orang di luar sana yang mengatakan, 'kita tidak perlu membatasi jarak fisik,' dan hal-hal semacam itu."

Satu hal yang menjadi persoalan, kata dia, banyak orang yang belum memahami apa arti kebebasan yang sebenarnya.

Baca juga: Gubernur AS Penentang Kewajiban Pakai Masker Ini Positif Covid-19

"Satu-satunya cara agar kita mencegah virus adalah dengan vaksinasi, kita memakai masker, melakukan social distancing, mencuci tangan," seru dia.

"Tidak hanya memikirkan, 'kebebasan saya agak terganggu di sini.' Masa bodoh dengan kebebasanmu. Dalam kebebasan, ada kewajiban dan tanggung jawab," tegas dia lagi.

Lebih lanjut, bintang di film "Terminator" itu menggunakan analogi dari kehidupan sehari-hari terkait makna kebebasan.

"Kita tidak bisa dengan gampang mengatakan 'saya memiliki hak untuk melakukan x, y, dan z,' ketika kita merugikan orang lain," tutur dia.

"Mematuhi aturan memakai masker tidak berbeda dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas."

"Pihak berwajib memasang lampu lalu lintas di persimpangan agar seseorang tidak mencelakai orang lain."

Baca juga: Varian Delta Merebak, Otoritas AS Kembali Serukan Penggunaan Masker

"Kita tidak bisa mengatakan, 'tak ada yang memberitahu saya harus berhenti di sini, saya akan melewatinya.' Akhirnya kita membunuh orang lain, dan itu adalah perbuatan kita," sambung Schwarzenegger.

"Sama halnya dengan virus. Kita tidak dapat keluar tanpa memakai masker, karena ketika kita bernapas, kita bisa menginfeksi orang lain, dan orang itu kemudian terinfeksi dan bisa meninggal."

Sampai hari ini, jumlah kasus Covid-19 di AS masih menjadi yang tertinggi di dunia.

Mengutip laman Worldometer, sebanyak lebih dari 38 juta kasus Covid-19 ditemukan di negara itu.

Masyarakat di AS yang menginginkan kebebasan sebaiknya menyadari bahwa dunia sedang berada dalam masa krisis.

Oleh karena itu, langkah terbaik yang dapat dilakukan adalah melawan virus secara bertanggung jawab, bukan membangkang dan menolak mematuhi protokol kesehatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber Upworthy
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com