Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Atlet Olimpiade Polandia Lelang Medali demi Bantu Operasi Seorang Bayi

Kompas.com - 20/08/2021, 10:36 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber yahoo.com

KOMPAS.com – Nilai medali olimpiade mungkin tak bisa diukur secara materi. Sebab, atlet mendapatkannya dengan perjuangan yang tak mudah.

Namun, itu tak menghalangi niat pelempar lembing asal Polandia, Maria Andrejczyk, untuk melelang medali perak yang ia dapatkan di Olimpiade Tokyo 2020.

Tapi jangan salah, ia melelangnya demi tujuan mulia, yaitu demi menyelematkan nyawa seorang bayi.

Pada Senin (16/8/2021) lalu, ia mengumumkan bahwa ia telah melampaui target penggalangan dananya. Kendati demikian, ia tetap bisa menyimpan medali peraknya berkat donornya itu.

Sebelumnya, Andrejczyk mengumumkan pelelangan medali itu di media sosial Facebook pada 11 Agustus lalu, lima hari setelah berhasil meraih medali perak dalam lempar lembing.

Ia menuliskan bahwa ia melakukannya untuk menggalang dana bagi Miloszek Malysa, seorang anak berusia delapan bulan yang membutuhkan dana untuk berangkat ke Stanford University di California dari Polandia guna melakukan operasi jantung.

Andrejzyck sendiri mengaku tidak mengenal Malysa. Namun, ia paham bahwa melelang medalinya adalah pilihan terbaik setelah membaca permohonan daring dari orangtua Malysa.
"Miloszek mengalami penyakit jantung serius, dan ia butuh operasi,” tulis Andrejczyk.

"Ia juga mendapat dukungan dari Kubus, seorang anak yang tak selamat, namun orang-orang baik mendonasikan dananya pada Miloszek. Dan ini membuat aku ingin membantu. Baginya lah aku melelang medali perak olimpiade ini,” tambahnya.

Andrejczyk juga menulis bahwa Malysa membutuhkan sekitar 385.000 dolar AS atau sekitar Rp 5,57 miliar untuk menanggung biaya transportasi dan perawatan kesehatannya.

Lalu, ia menuliskan bahwa setengah dari biaya tersebut telah dipenuhi oleh penggalangan dana yang dilakukan oleh keluarga Malysa. Karena itu, tujuannya dan ibu Malysa adalah menggalang separuh dana lagi dari pelelangan medali tersebut.

Atlet berusia 25 tahun itu memang diketahui sebagai seorang penyintas kanker.

Sebuah pemeriksaan sinar-X sinus pada 2018 silam mengungkapkan bahwa ia menderita osteosarcoma, sejenis kanker yang terbentuk di sel-sel yang membentuk tulang.

Ia membutuhkan operasi, meski tidak membutuhkan kemoterapi, dan dapat memulai kembali pelatihan untuk Olimpiade Tokyo pada 2019.

Sebelumnya, ia sempat berkompetisi di Olimpiade Rio pada 2016, di mana dia berhasil finish dua sentimeter dari podium dan menduduki posisi keempat.

Ia pulih tepat waktu untuk berkompetisi di Tokyo, di mana lemparannya sejauh 64,61 meter membuatnya mendapatkan medali perak pada 6 Agustus lalu, tepat di belakang peraih medali emas China, Shiying Liu (66,34 meter).

Halaman:
Sumber yahoo.com
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com