KOMPAS.com – Meski kita sudah memberinya makan, terkadang kucing sering “kepo” dan mengeong saat kita tengah memakan sesuatu.
Karena tidak tega, kita pun terkadang memberinya makanan yang sedang kita makan.
Padahal, sebenarnya ada banyak makanan manusia yang tidak boleh diberikan pada kucing karena memiliki berbagai risiko, mulai dari keracunan hingga kematian.
Berikut ini 13 makanan manusia yang tidak boleh diberikan pada kucing.
Tuna kaleng
Jika tuna yang diberikan kurang dari 10 persen asupan makanannya, tidak apa. Namun, jika dimakan terlalu banyak, bisa membahayakan nyawa kucing.
Pasalnya, jika lebih dari itu, tuna kaleng dapat menyebabkan kekurangan gizi, karena ikan tuna tidak memiliki vitamin dan mineral esensial, terutama kalsium.
Lebih parahnya lagi, daging tuna, terutama tuna merah, dapat menyebabkan defisiensi tiamin, yang menyebabkan ketumpulan mental, inkoordinasi, kebutaan, kemiringan kepala, gerakan mata abnormal, dan kejang.
“Jika kucing tidak dievaluasi dan diobati segera, kekurangan tiamin dapat menyebabkan kematian,” ujar Dr. Michelle Burch, dokter hewan dari Safe Hounds Pet Insurance.
Dr. Burch juga mengatakan bahwa memberikan tuna dengan kuantitas besar pada kucing dapat meningkatkan risiko pankreatitis, gangguan pendarahan, dan penyakit saluran kemih bagian bawah, yang dapat menyebabkan radang kandung kemih dan uretra, kejang, dan kemungkinan penyumbatan saluran kemih.
Gejala penyakit saluran kemih bagian bawah termasuk darah dalam urin, sering pipis, mengejan untuk buang air kecil, dan sakit perut.
Baca juga: 7 Makanan Manusia yang Berbahaya jika Dimakan Kucing
Bawang putih dan bawang bombay
Dua bahan ini dapat menyebabkan hemolytic anemia, membuatnya menjadi makanan beracun yang wajib dihindari.
“Kerusakan sel darah merah disebabkan oleh stres oksidatif dari memakan bawang yang melebihi kemampuan antioksidan sel,” jelas Dr. Burch.
“Kucing adalah salah satu spesies yang paling sensitif terhadap kerusakan ini karena aktivitas katalase yang rendah dan risiko tinggi cedera oksidatif sel darah merah,” tambahnya.
Gejala keracunan bawang putih biasanya terlihat dalam waktu 24 jam setelah dikonsumsi, meski bisa tertunda hingga tujuh hari.
“Setelah kerusakan sel darah merah menjadi signifikan, kucing dapat menunjukkan kelesuan, enggan makan, peningkatan laju pernapasan, peningkatan denyut jantung, lemah, warna kuning pada gusi, mata, dan kulit, serta urin berwarna coklat atau merah,” kata Dr. Burch.
Akan lebih baik jika tidak menanam bawang merah, bawang putih, atau tanaman beracun lainnya di kebun atau tempat yang terjangkau oleh kucing kita.
Baca juga: 7 Makanan Kita yang Bisa Diberikan kepada Kucing
Anggur dan kismis
Meski hingga kini dokter hewan belum yakin komponen apakah yang membuat anggur dan kismis beracun bagi kucing, Dr. Burch mengatakan bahwa penelitian terbaru menemukan bahwa asam tartarat mungkin penyebabnya.
Menurutnya, konsentrasi asam tartarat dalam anggur dapat bervariasi berdasarkan jenisnya, bagaimana mereka tumbuh, dan seberapa matangnya anggur.