Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/08/2021, 07:42 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Livestrong

KOMPAS.com - Pada sebagian besar orang, memar yang tampak di tubuh disebabkan oleh benturan benda keras, atau terjatuh dalam posisi tertentu.

Memar di tubuh bisa dialami siapa pun, namun wanita berisiko lebih tinggi ketimbang pria.

Janice Johnston, MD, co-founder dan chief medical officer di Redirect Health menjelaskan hal ini.

"Pria umumnya memiliki kulit yang lebih tebal dan menghasilkan lebih banyak kolagen, sehingga pembuluh darah mereka lebih kuat dan tidak mudah rusak," jelas Johnston kepada Livestrong.com.

Lansia juga cenderung rentan mengalami memar. Sebab, seiring bertambahnya usia, kulit manusia akan menjadi lebih tipis dan pembuluh darah melemah.

Walau begitu, banyak kasus di mana tubuh mudah memar tanpa alasan yang jelas.

Baca juga: Muncul Memar di Lengan Setelah Vaksinasi, Apa Penyebabnya?

Hal ini harus diwaspadai, karena memar yang muncul tiba-tiba bisa menjadi gejala sebuah penyakit.

"Sebagian besar memar tidak berbahaya dan bisa hilang tanpa diobati, namun tubuh yang mudah memar terkadang menandakan adanya masalah yang lebih serius,"  kata dokter spesialis penyakit dalam Spencer Kroll, MD.

Terdapat setidaknya sembilan alasan mengapa tubuh mudah memar, menurut kedua ahli.

1. Penuaan kulit

"Seiring bertambahnya usia, kulit kita menjadi lebih tipis dan kita kehilangan sebagian lemak di tubuh yang seharusnya berfungsi melindungi cedera. Kedua kondisi ini membuat kita lebih rentan mengalami memar," kata Johnston.

Di samping itu, pembuluh darah juga menjadi lebih rapuh. Benjolan akibat benturan sekecil apa pun bisa meninggalkan bekas.

Baca juga: Keampuhan Laser untuk Samarkan Tanda Penuaan Kulit

American Academy of Dermatology menganjurkan agar kita menerapkan gaya hidup sehat dengan mengonsumsi makanan bergizi, berolahraga teratur, tidur cukup, dan melindungi kulit dari paparan sinar matahari.

Kebiasaan tersebut bisa membantu kita untuk menangani faktor pemicu penuaan kulit dini dan kulit yang mudah memar.

2. Paparan sinar matahari

Paparan sinar matahari dalam waktu lama bisa menimbulkan kerusakan kulit dan melemahnya dinding pembuluh darah, sehingga kulit gampang memar dan berwarna gelap, tutur Johnston.

Baca juga: Menghidrasi Kulit Lebih Efektif dengan Banyak Minum Air atau Pelembap?

Memar seperti ini sering disebut actinic purpura atau senile purpura, berupa bercak merah gelap di punggung tangan dan lengan bawah. Proses penyembuhan memar ini memakan waktu sekitar beberapa minggu.

Actinic purpura juga bisa dipicu dari kebiasaan mengonsumsi obat-obatan tertentu seperti aspirin dan steroid, atau terlalu banyak asupan minuman beralkohol.

Johnston menyebutkan, kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari tidak bisa dipulihkan.

Namun, kita dapat merawat kulit dengan cara memakai tabir surya yang mengandung SPF minimal 30 untuk menjaga kelembapan kulit.

Tabir surya juga bisa melindungi bagian lengan dan tangan saat kita melakukan pekerjaan rumah yang berisiko menimbulkan memar di dua bagian tersebut.

American Osteopathic College of Dermatology merekomendasikan penggunaan krim topikal yang mengandung retinol atau asam alfa-hidroksi agar kulit lebih tebal dan lebih tahan cidera.

Baca juga: Jangan Sampai Salah, Begini Cara Pakai Tabir Surya yang Tepat

3. Kekurangan gizi

"Kekurangan vitamin dapat menghambat kemampuan tubuh untuk membuat gumpalan darah, yang bisa menyebabkan memar lebih besar dan lebih gelap," kata Johnston.

Kekurangan asupan vitamin K dan C dapat membuat memar lebih parah, dan terkadang penyebabnya tidak diketahui.

"Apabila seseorang kekurangan asupan vitamin C, mereka dapat mengalami gusi berdarah yang disertai memar dan luka yang sulit sembuh atau membutuhkan waktu lebih lama," sebut Johnston.

Baca juga: 4 Makanan Kaya Zat Besi untuk Jaga Kekebalan Tubuh

Sementara itu, kekurangan vitamin K dapat menyebabkan tinja berwarna kehitaman dan timbulnya gumpalan darah di bawah kuku.

Bahkan, kekurangan zat besi juga membuat tubuh rentan mengalami memar.

"Zat besi adalah komponen utama yang dibutuhkan tubuh untuk membuat hemoglobin, bagian penting dari sel darah merah," terang Stefani Kappel, dokter kulit berlisensi di Newport Beach, California, AS.

Jika jumlah hemoglobin tidak mencukupi, sel darah merah yang berfungsi mengirimkan oksigen ke seluruh tubuh tidak dapat bekerja dengan baik. Alhasil, kulit kita lebih rentan terhadap memar.

4. Konsumsi obat-obatan dan suplemen tertentu

Ada sejumlah obat dan suplemen yang dapat meningkatkan risiko memar.

"Setiap obat yang memiliki efek pengencer darah atau mengurangi kemampuan darah untuk membuat gumpalan akan memicu memar," ujar Johnston.

Obat-obatan yang bisa menimbulkan memar antara lain aspirin, ibuprofen, obat antikoagulan, vitamin E, minyak ikan, dan obat antiperadangan seperti steroid.

Baca juga: Manfaat Lidah Buaya untuk Kesehatan Kulit dan Rambut

5. Penyakit liver

Organ hati membantu membuat protein yang memungkinkan darah menggumpal. Tanpa protein ini, pendarahan dan memar yang berlebihan dapat terjadi.

Gejala yang memicu penyakit hati meliputi rasa mual, sakit perut, nafsu makan berkurang, warna urin lebih gelap, tinja yang lebih sedikit, dan warna kekuningan pada kulit dan mata.

"Tergantung dari tingkat keparahan penyakit organ hati, dokter dapat merekomendasikan perubahan gaya hidup tertentu, termasuk menghindari alkohol dan menurunkan berat badan."

6. Penyakit ginjal

Berbagai masalah kesehatan dapat menyebabkan ginjal terganggu, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes.

"Masalah ginjal dapat memengaruhi jumlah trombosit dalam tubuh, yang menyebabkan pendarahan dan tubuh lebih mudah memar," sebut Johnston.

Gejala lain yang perlu diwaspadai adalah urin yang berkurang, lelah kronis, kram otot, rasa gatal di kulit, dan kejang.

Baca juga: Ketahui, 13 Tanda Adanya Masalah pada Ginjal

7. Masalah autoimun

Peradangan seperti rheumatoid arthritis dan lupus dapat menyebabkan penurunan jumlah trombosit dan memengaruhi kemampuan tubuh dalam hal pembekuan darah setelah kita mengalami cedera.

"Ketika sistem kekebalan kita menyerang sel darah atau pembuluh darah, hal itu meningkatkan risiko memar," kata Kappel.

Selain mudah memar, masalah lain yang bisa dihadapi antara lain kelelahan kronis, nyeri sendi, ruam, dan demam.

Lakukan pemeriksaan fisik dan tes darah untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di balik masalah autoimun tersebut.

Baca juga: Mengenal Penyakit Autoimun dan Gejalanya

8. Gangguan darah dan trombosit

"Ada banyak kelainan darah genetik yang dapat menyebabkan tubuh mudah memar," tutur Kappel.

Penyakit hemofilia adalah kelainan darah yang disebabkan oleh protein pembekuan yang hilang atau rusak. Hal ini membuat kita lebih berisiko mengalami memar.

Sementara itu, gangguan trombosit yang disebut trombositopenia merupakan kondisi di mana produksi trombosit di dalam tubuh berkurang atau berlebih. Atau, bisa juga trombosit tidak bekerja dengan normal.

"Dalam kasus trombosit yang terlalu sedikit, tubuh tidak mampu mengendalikan pendarahan setelah mengalami trauma fisik," ucap Johnston.

Orang dengan kelainan darah dan trombosit akan mengalami:

- Mimisan yang terus-menerus

- Pendarahan menstruasi dalam jumlah banyak

- Gusi berdarah

"Dokter dapat melakukan tes untuk menilai faktor pembekuan dan analisis sel darah kita jika kita merasa lebih rentan terhadap memar," kata Kappel.

Baca juga: 10 Gejala Hemofilia yang Perlu Diwaspadai

9. Kanker darah

Kendati jarang terjadi, kondisi memar yang parah dan terjadi tiba-tiba bisa menandakan gejala kanker darah (leukimia).

"Leukemia memicu lonjakan jumlah sel darah putih dan penurunan kompensasi trombosit yang diperlukan untuk pembekuan, sehingga pasien kanker darah berisiko jauh lebih tinggi untuk mengalami memar," jelas Kappel.

Gejala lain dari kanker darah:

- Kelelahan kronis

- Kulit pucat

- Sakit kepala

- Gusi bengkak atau berdarah

- Penurunan berat badan mendadak

- Demam

- Keringat berlebihan

Baca juga: Leukemia (Kanker Darah): Gejala, Penyebab, Jenis, Pengobatan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Livestrong
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com