KOMPAS.com - Selain jerawat, komedo juga menjadi salah satu masalah kulit yang dapat mengganggu penampilan wajah kita.
Menurut dokter spesialis kulit di Park View Laser Dermatology di New York City, Dr Robyn Gmyrek, MD, komedo adalah pori-pori yang berisi minyak atau sebum, kotoran, dan sel kulit mati.
Ketika pori-pori teroksidasi oleh udara, maka bagian tersebut akan berubah menjadi warna hitam atau abu-abu.
Penyebab komedo
Dokter Gymrek mengatakan bahwa komedo memiliki banyak penyebab yang mendasarinya.
"Komedo paling sering terlihat selama masa pubertas, ketika hormon menyebabkan peningkatan produksi sebum atau minyak, dan pori-pori tersumbat," jelasnya.
"Hormon juga dapat berfluktuasi dan menyebabkan komedo selama menstruasi bulanan, kehamilan dan pada mereka dengan sindrom ovarium polikistik atau sindrom hormonal lainnya di mana ada kelebihan androgen," sambung dia.
Faktor lain mungkin termasuk mengonsumsi steroid, mengenakan pakaian ketat, topi atau helm saat berkeringat, serta penggunaan krim tebal dan oklusif atau produk berbasis minyak yang dapat menyumbat pori-pori.
Sementara, pendiri dan direktur Pusat Dermatologi, Kosmetik & Bedah Laser di Mount Kisco di New York, Dr David Bank, MD mengungkapkan bahwa genetika juga berperan dalam penyebab komedo.
"Ukuran pori-pori ditentukan oleh genetika dan mereka yang memiliki pori-pori lebih besar lebih rentan memiliki komedo," ujarnya.
Baca juga: 7 Cara Menghilangkan Komedo Secara Alami
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.