Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 06:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

"Artinya, mengonsumsi sayuran secara konsisten lebih bermakna daripada mencoba menumpuk asupan sayuran dalam jumlah banyak."

2. Membatasi kalori lebih baik daripada mengurangi kalori secara ekstrem

Mengurangi kalori dalam jumlah banyak bisa memacu penurunan berat badan. Namun, lebih baik membatasi kalori dalam jumlah moderat untuk kesehatan jantung.

Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Circulation mengungkap, individu yang memangkas sekitar 200 kalori dari asupan kalori harian selama 20 minggu dan berolahraga teratur akan mengalami perubahan positif pada aorta.

Perubahan kekakuan pada aorta merupakan kunci penting untuk mencegah penyakit jantung.

Sementara itu, peserta penelitian yang memangkas asupan kalori harian sekitar 600 kalori tidak memeroleh perubahan apa pun pada kekakuan aorta.

Baca juga: Ternyata, Minyak Zaitun Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung

3. Mencegah penyakit jantung sejak usia muda

Tidak ada kata terlalu awal untuk mencegah penyakit jantung. Meski cenderung dialami seseorang di usia lanjut, tindakan pencegahan penyakit jantung bisa dimulai di usia muda.

Satu studi terbaru yang dimuat ke dalam Journal of American Heart Association menemukan fakta menarik.

Dalam studi itu, para peneliti memantau kebiasaan makan individu berusia 18-30 tahun.

Mereka menemukan, individu yang menerapkan pola makan nabati di rentang usia tersebut dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular yang lebih rendah saat mereka berusia paruh baya.

Pola makan nabati yang dimaksud mencakup buah-buahan dan sayuran, kacang-kacangan, legumes, dan biji-bijian.

Dengan mempraktikkan diet nabati, individu juga membatasi konsumsi makanan yang tinggi natrium, gula, dan lemak trans.

4. Waktu tidur memengaruhi kesehatan jantung

Penelitian terbaru yang dipublikasikan ke dalam Journal of American Heart Association.

Disebutkan waktu tidur dan waktu bangun bisa memengaruhi risiko kita mengembangkan gagal jantung kongestif.

Peserta yang terbiasa tidur setelah pukul 23.00 dan bangun lewat dari pukul delapan pagi memiliki risiko tertinggi untuk terkena gagal jantung kongestif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com