Zat aditif bisphenol A (BPA) yang biasa ditemukan dalam kemasan makanan juga disebut dapat meningkatkan risiko kanker dan gangguan endokrin.
Sebuah studi terbatas menghubungkan bahan tambahan makanan lain dengan peningkatan risiko kanker. Hasilnya, kebiasaan mengonsumsi makanan olahan dikaitkan dengan risiko terkena kanker.
Namun, tidak diketahui apakah zat aditif atau bahan tambahan pangan buatan berperan dalam peningkatan risiko kanker atau tidak.
Baca juga: Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan, Cegah Kanker dan Kegemukan
- Mengganggu kesehatan anak
Pewarna dan perasa makanan buatan digunakan untuk meningkatkan tampilan dan rasa pada produk makanan, terutama yang dikhususkan bagi anak-anak.
Banyak kelompok mengklaim bahan tambahan pangan buatan bisa menyebabkan gangguan perilaku dan gangguan perkembangan saraf anak. Namun, tidak banyak penelitian yang mendukung hal ini.
Satu bahan tambahan pangan buatan yang sudah dilarang untuk digunakan dalam produk anak adalah bisphenol A (BPA). Zat ini dinilai mampu mengganggu endokrin yang dapat menyebabkan masalah perkembangan pada bayi.
Mayoritas bahan tambahan pangan buatan tidak berbahaya
Agak mustahil menghindari bahan tambahan pangan buatan, sebab sebagian besar produk makanan mengandung bahan tersebut.
Kabar baiknya, kita tidak perlu membatasi bahan tambahan pangan buatan sepenuhnya. Sebagian besar bahan tambahan pangan buatan tidak berbahaya bagi kesehatan manusia.
Hal yang perlu kita lakukan adalah mengonsumsi makanan utuh, dan meminimalkan makanan olahan.
Jika bahan tambahan pangan buatan tertentu menyebabkan efek samping, cobalah berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 5 Bahan Pangan Alami Pengganti Gula, Lebih Sehat dan Bernutrisi
Cara membatasi asupan bahan tambahan pangan buatan
- Membaca label pada produk makanan
Produsen makanan biasanya mencantumkan label yang berisi semua bahan tambahan pangan langsung (alami dan buatan).
- Mewaspadai istilah yang berbeda
Beberapa bahan tambahan pangan memiliki lebih dari satu nama. Misalnya, Splenda adalah nama merek untuk sucralose, pemanis buatan.
- Mengonsumsi makanan utuh dan tidak diolah
Cara terbaik mengurangi asupan bahan tambahan pangan buatan adalah mengonsumsi makanan utuh seperti buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, dan daging tanpa lemak.
- Minum air putih
Air putih adalah minuman baik yang tidak memiliki pemanis buatan, daripada kita memilih minuman bersoda, minuman berenergi, dan minuman lainnya.
Baca juga: Protein Shake, Bisakah Penuhi Nutrisi Layaknya Makanan Padat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.