KOMPAS.com – Marah merupakan salah satu bentuk emosi yang alami dan normal pada manusia. Kemarahan muncul dalam bentuk rasa frustasi, kecewa, hingga dendam.
Hal-hal tersebut menjadi serius ketika kita kesulitan mengendalikan amarah tersebut. Selain merusak hubungan dengan orang lain, tidak bisa mengendalikan marah juga buruk bagi kesehatan.
Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 benar-benar membuktikan bahwa masalah kemarahan dapat menyebabkan risiko kesehatan yang signifikan seperti penyakit jantung koroner.
Ada 3 jenis masalah kemarahan: ke luar, ke dalam, dan pasif-agresif. Masing-masing memiliki sifat sendiri yang bisa halus, ekspresif, atau diarahkan pada diri sendiri.
Setiap orang berurusan dengan masalah kemarahan tanpa memandang jenis kelamin.
Kemarahan dapat membuat kita mengatakan dan melakukan hal-hal yang biasanya tidak kita lakukan, jadi mempelajari pemicunya dan mencari tahu cara mengelolanya tentu dapat sangat membantu.
Baca juga: Mengapa Kita Marah jika Nama Anak Dicontek Orang Lain?
Tanda kita memiliki masalah dalam mengendalikan kemarahan
Tanda dan gejala yang jelas seperti lekas marah, murka, dan frustrasi. Di bawah ini adalah beberapa tanda lain yang mungkin tidak dipikirkan banyak orang.
1. Peningkatan tekanan darah dan detak jantung
Ini adalah hasil dari respon fight or flight (melawan atau lari) ketika kemarahan terjadi. Respons ini meningkatkan detak jantung kita dan meningkatkan tekanan darah dari adrenalin.
2. Rasa bersalah
Seseorang juga bisa mengalami rasa bersalah ketika berhadapan dengan masalah kemarahan. Mereka mungkin merasa bersalah atas bagaimana mereka bereaksi.
Penting untuk diketahui bahwa orang dengan masalah kemarahan tidak ingin menyakiti orang lain dan ketika mereka melakukannya, mereka tentu merasa bersalah.
Ini kemudian bisa berubah menjadi kebencian batin yang mengarah ke lebih banyak masalah kemarahan.
Baca juga: Cara Menghargai Diri Sendiri, untuk Self-Esteem yang Sehat
3. Ketegangan otot