Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 14:38 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Keguguran tentunya menjadi pengalaman menyakitkan bagi pasangan yang amat mendambakan kehadiran buah hati.

Banyak orang kemudian merasakan kesedihan, kecemasan, atau rasa bersalah karena momen duka ini. Namun hal ini tidak langsung menghilangkan keinginan untuk mencoba menjalani program kehamilan lagi.

Bayangan kebahagiaan ketika menimang buah hati membuat banyak pasangan enggan berputus asa. Mereka tak patah semangat untuk mencoba lagi, tentunya setelah sembuh secara emosional dan fisik.

Meski demikian, mungkin banyak yang bertanya-tanya, berapa lama seharusnya wanita bisa hamil kembali setelah mengalami keguguran. Khususnya agar kehamilan berikutnya bisa berjalan lancar dan tetap sehat.

Baca juga: 4 Tanda-tanda Darah Keguguran, Ibu Hamil Perlu Waspada

Dikutip dari laman Very Well Family, banyak dokter menyarankan pasien untuk menunggu tiga bulan sebelum mencoba hamil lagi. Biasanya, wanita akan kembali mesntruasi dalam waktu empat hingga enam minggu setelah keguguran.

Siklus ini sudah langsung memungkinkan wanita untuk kembali bereproduksi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan masa tunggu enam bulan setelah keguguran. Namun anjuran ini memiliki keterbatasan karena tidak membedakan apakah seseorang mengalami keguguran spontan atau aborsi elektif.

Untuk mengevaluasi validitas rekomendasi WHO, sebuah meta-analisis dari 16 studi menyelidiki keberhasilan kehamilan pada wanita setelah mengalami keguguran.

Temuan keseluruhan menunjukkan bahwa hamil lagi dalam waktu kurang dari enam bulan tidak terkait dengan hasil kehamilan yang buruk dan menunggu mungkin tidak perlu dilakukan karena tidak ada manfaat khusus.

Baca juga: 9 Penyebab Keguguran di Awal Kehamilan

Berdasarkan American College of Obstetricians and Gynaecologists, studi observasi kecil menunjukkan tidak ada manfaat untuk menunda pembuahan setelah keguguran. 

"Tidak melakukan hubungan seksual selama satu hingga dua minggu setelah jaringan kehamilan lengkap umumnya dianjurkan untuk mengurangi risiko infeksi, tetapi ini bukan rekomendasi berbasis bukti."

Laman Mayo Clinic menyebutkan, mungkin tidak memberikan jeda terlalu lama jika baru satu kali mengalami keguguran. Namun jika sudah mengalami dua atau lebih pengalaman buruk keguguran, segera konsultasi ke dokter untuk melakukan tes kesehatan.

Meski demikian, wanita yang lebih tua berisiko lebih tinggi mengalami keguguran berulang. Oleh sebab itu, usia merupakan faktor penting untuk menentukan berapa lama kita sebaiknya menunggu sebelum hamil lagi.

Kemampuan wanita untuk hamil juga mulai menurun setelah usia 30 tahun, jadi mungkin perlu waktu lebih lama untuk kembali mengalami pembuahan.

Ada baiknya, konsultasi kepada dokter terkait kesiapan kita menjalani program kehamilan lagi setelah merasa siap secara emosional dan fisik.

Baca juga: Menjalani Program Kehamilan di Tengah Pandemi, Amankah?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com