Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 16:59 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap wanita mengalami guncangan mental hebat ketika harus kehilangan janin yang dikandungnya ketika keguguran.

Dibandingkan rasa sakit fisik, kebanyakan menjalani masa berduka yang panjang karena luka emosional yang dirasakan. Tak heran banyak yang merasakan kecemasan untuk kembali menjalani program kehamilan.

Ada banyak ketakutan dan kekhawatiran yang membuat ragu untuk mencoba hamil kembali.

Secara fisik, sejumlah pakar menyatakan tak ada alasan khusus untuk menunda kehamilan setelah mengalami keguguran. Terkecuali, kita memiliki komplikasi kesehatan serius yang berisiko dan memengaruhi kesuburan.

Namun, aspek kesiapan mental menjadi pertimbangan penting sebelum para orangtua kembali mencoba mendapatkan momongan.

Baca juga: Setelah Keguguran, Berapa Lama Idealnya Jeda Sebelum Hamil Lagi?

Pasangan suami istri tentunya membutuhkan waktu untuk memproses kehilangan dan kesedihan setelah keguguran. Oleh sebab itu, pastikan kita benar-benar siap secara emosional untuk hamil lagi, beserta segala kemungkinannya.

Sayangnya, agak sulit untuk mengenali gejala kesiapan emosional ini jika kita bukan pakar psikologi.

Namun, ada beberapa pertanyaan yang bisa membantu menentukan apakah kita dan pasangan sudah benar-benar siap menjalani program kehamilan lagi.

  • Sudahkah kita memberi waktu bagi diri sendiri untuk berduka atas kehilangan sebelumnya?
  • Apakah kenangan tentang calon anak kita itu sudah tak lagi membebani pikiran?
  • Apakah kita merasa menginginkan bayi lain atau masih merindukan janin yang dikandung sebelumnya?
  • Apakah kita tidak lagi menangis sepanjang hari, nafsu makan kembali normal dan tidur cukup?
  • Apakah kita sudah kembali ke rutinitas biasa sebelum keguguran?

Baca juga: 3 Jenis Vaksin Covid-19 yang Disetujui Untuk Ibu Hamil

Beberapa pertanyaan lain yang juga harus dipertimbangkan adalah:

  • Apakah kita yakin mampu menghadapi tes kehamilan negatif atau kegagalan lainnya?
  • Apakah kita mampu menjawab ketidakpastian soal masa depan?
  • Apakah pasangan kita sudah siap untuk mencoba lagi?

Jika jawaban dari sebagian besar pertanyaan itu tergolong negatif, besar kemungkinan belum waktunya bagi kita untuk hamil kembali. Lakukan beberapa hal atau carilah bantuan profesional untuk melewati halangan emosional tersebut.

Berbagi perasaan dan pengalaman dengan sahabat yang pernah mengalami keguguran bisa menjadi salah satu cara terapi emosional.

Banyak di antara kita mengalami perasaan ganda dan sering bertentangan yang berkaitan soal kehamilan, seperti harapan, kecemasan, kesedihan, dan rasa bersalah yang menggerogoti.

Baca juga: 5 Tips untuk Cepat Hamil Setelah Alami Keguguran

Butuh waktu lama dan tidak akan benar-benar sembuh

Pendapat yang umum beredar, jika sudah sanggup menggendong bayi orang lain, artinya kita sudah siap hamil lagi.

Sayangnya, tindakan itu bukan menjadi indikator yang utama. Sering kali kita akan butuh waktu lama sampai sanggup melakukan hal tersebut.

Harus dipahami pula, kita tidak akan pernah sepenuhnya menyelesaikan proses kesedihan ini. Akan ada momen ketika kenangan buruk tersebut bangkit dan memunculkan perasaan negatif.

Kesedihan karena keguguran merupakan pengalaman yang rumit dan sulit karena sangat personal. Tidak ada yang mengenal janin yang sempat ada di perut kita maupun berbagai harapan dan impian yang sempat disematkan sebelumnya.

Kehilangan bayi yang belum lahir umumnya membuat para wanita tidak mendapatkan dukungan yang optimal. Ketiadaan fisik bayi tersebut membuat lingkungan sekitar tidak memberikan dukungan emosional yang memadai.

Hal yang harus diingat, kita tidak perlu melupakan bayi yang hilang itu ketika mencoba hamil lagi. Jadikan program kehamilan berikutnya sebagai kesempatan kedua untuk merasa lebih kuat dan cukup berani untuk menjadi orangtua.

Baca juga: Penyebab Utama Kegagalan Program Bayi Tabung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com