Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/08/2021, 20:20 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Houseplant atau tanaman dalam ruangan memang indah dan menarik untuk dijadikan bagian dekorasi rumah.

Selain tidak perlu area luas untuk menanamnya, houseplant dapat menambah warna dan kehidupan pada sebuah ruangan, membuatnya menjadi salah satu hiasan alami terbaik.

Namun, perlu diingat, karena houseplant hanya bisa ditanam dalam pot atau planter kecil, ia tidak memiliki aliran nutrisi dari tanah. Seiring waktu, nutrisi di tanah dalam pot bisa terkuras dan akan membuat tanaman kesayangan kita kelaparan.

Nah, untuk membantu agar houseplant kita tumbuh dengan subur, pelajari cara menyuburkan houseplant berikut ini.

Pupuk apa yang harus kita gunakan?

Ilustrasi penggunaan ampas kopi sebagai pupuk tanaman.SHUTTERSTOCK/NOR GAL Ilustrasi penggunaan ampas kopi sebagai pupuk tanaman.
Meski terlihat mudah, nyatanya menggunakan pupuk tidak sesederhana yang kita bayangkan. Bahkan faktanya, beberapa orang menggunakan pupuk yang salah atau terlalu banyak, membuat houseplant mati.

“Terkadang, beberapa tipe pupuk atau cara penggunaan yang salah menjadi terlalu berlebihan bagi tanaman,” ujar Patrick Hillman, pecinta tanaman dan pemilik Buzz and Thrive Gardens.

Hilman pun mengungapkan bahwa ia kerap mengingatkan pelanggannya untuk menggunakan pupuk yang larut dalam air, khususnya pupuk emulsi ikan.

“Apa pun yang organik lebih baik daripada pupuk kimia," katanya.

Baca juga: Ini Cara Mudah Membuat Pupuk Kompos Rumahan

Cara menggunakan pupuk

Ilustrasi pupuk organik.SHUTTERSTOCK/SINGKHAM Ilustrasi pupuk organik.
Sebelum memulainya, ingatlah bahwa kita tidak bisa memasukkan pupuk ke tanaman pot begitu saja.

Hillman pun merekomendasikan untuk mengencerkan pupuk dengan perbandingan ¼ hingga setengah sendok teh pupuk per galon air.

"Saya memberi tahu orang-orang untuk mengencerkannya sedikit lebih banyak daripada yang dituliskan di kemasan agar lebih aman," katanya.

Selain itu, Hilman juga memberi beberapa tips. Misalnya, sebaiknya kita menyirami tanaman sebelum memupuknya. Hal ini akan membuat pupuk tidak membakar akar, serta membuat tanah lembap dan pupuk menyerap lebih baik.

Lalu, jika menggunakan pupuk emulsi ikan, mungkin kita akan mencium bau tak sedap. Namun, Hilman mengatakan bahwa bau itu akan hilang dalam satu atau dua hari saja.

Terakhir, Hilman mengingatkan kita untuk mengosongkan atau membersihkan sisa air pupuk jika ada limpasan air di bawah pot atau planter kita.

Baca juga: Ketahui Dua Jenis Sampah untuk Pupuk Kompos Berkualitas

Kapan harus memakaikan pupuk pada tanaman?

Ilustrasi tanaman hias Aglonema Pink Splash.SHUTTERSTOCK/UNTUNGSUBAGYO Ilustrasi tanaman hias Aglonema Pink Splash.
Berikan tanaman kita makanan setiap dua atau tiga minggu sekali atau tergantung kebutuhan masing-masing tanaman.

Lalu, setelah tanaman tumbuh, awasi tanaman dan periksa apakah akarnya tumbuh melebihi pot atau planter-nya. Lakukan penilaian terhadap houseplant kita, dan jika perlu melakukan repoting, tambahkan sedikit kompos.

Tanaman yang tidak perlu sering dipupuk

Menurut Hilman, sukulen dan kaktus tidak terlalu menyukai pupuk berbasis nitrogen. Jadi, batasi hingga satu setengah bulan sekali agar aman.

Menghadiahi tanaman dengan tanah dan kompos berkualitas juga dapat memberi tanaman kesempatan hidup yang lebih baik loh.

Baca juga: Jangan Dibuang, Ampas Kopi Bisa Jadi Pupuk Tanaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com