Health Nutritional Index ini disusun berdasarkan penelitian pada 2016, yang memantau komponen berisiko dalam pola makan, serta efek kesehatan yang merugikan terkait makanan tertentu.
"Studi terdahulu yang meneliti diet sehat atau berkelanjutan sering kali berujung menjadi perdebatan antara makanan nabati versus makanan hewani," begitu keterangan peneliti.
"Pada akhirnya makanan hewani dianggap sebagai makanan yang paling tidak bergizi dan tidak berkelanjutan."
Baca juga: 8 Rahasia Umur Panjang Para Centenarian, Apa Saja?
"Kami menemukan makanan nabati umumnya memberikan hasil lebih baik, namun ada banyak variasi dalam makanan nabati dan hewani yang harus diketahui sebelum kesimpulan umum diambil."
Para peneliti juga menyusun makanan berdasarkan manfaat nutrisi dan dampak makanan terhadap lingkungan.
Makanan sehat yang ramah lingkungan meliputi kacang-kacangan, buah-buahan, sayuran, legumes, biji-bijian dan beberapa makanan laut.
Di sisi lain, daging olahan, beberapa daging hewani (sapi, babi, domba), makanan berbahan dasar keju, dan ikan salmon tertentu memiliki nilai gizi yang buruk dan memberikan dampak negatif bagi lingkungan.
Sebagian besar unggas, susu, makanan berbasis telur, dan biji-bijian yang dimasak berada di zona tengah.
Baca juga: 5 Manfaat Karbohidrat Ubi Jalar, Turun Berat Badan hingga Umur Panjang
"Sesuai penelitian sebelumnya, penelitian ini menunjukkan makanan yang bergizi tidak selalu memberikan dampak terendah bagi lingkungan, begitu juga sebaliknya,” tulis peneliti.
Kesimpulannya, mengganti asupan kalori dari daging sapi atau daging olahan dengan sayuran, buah-buahan dan makanan laut tertentu bisa memberikan manfaat bagi kesehatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.