“Walau kita mungkin tidak mendapatkan kesempatan untuk menggambarkan bagian kita, tetapi mengetahui apa yang terjadi pada pasangan akan membantu kita untuk menghadapinya dengan lebih baik.”
3. Miliki rencana
Jika kita sudah cukup lama bersama seseorang, biasanya kita bisa mengetahui kapan keadaan menjadi buruk.
Ketika kita merasakan situasi tegang mulai muncul, mungkin lebih bijaksana untuk mencoba menghentikan argumen sejak awal sebelum ini menjadi lebih buruk.
“Ketahui sebelumnya apa saja tanda dan gejala bahwa frustrasi dan kejengkelan kita meningkat dan apa yang perlu kita lakukan untuk mengatasinya,” kata Timko.
Baca juga: Buat Jarak dengan Pasangan Selama Masa Karantina demi Cegah Konflik
4. Bicaralah dengan pasangan saat kita tenang
Ketika ketegangan memuncak, seseorang akan mengatakan atau melakukan sesuatu yang akan membuat salah satu atau keduanya marah. Karena itu tunggu sampai tenang untuk mengatasi apa yang membuat kita frustrasi.
“Pilihlah waktu untuk mendiskusikan rasa frustrasi kita dengan hati-hati,” kata Timko.
“Saat-saat buruk adalah ketika pasangan kita sibuk dengan hal-hal lain, misalnya sebelum bekerja atau tidur, atau ketika salah satu dari kita frustrasi atau kelelahan,"
"Jika ini terus-menerus, kita kemungkinan memiliki masalah yang lebih besar dalam hubungan daripada hanya situasi yang membuat kita kesal.”
Baca juga: Saat Bertengkar dengan Pasangan Hindari Silent Treatment
5. Atur perasaan kita sendiri
Kita tidak dapat mengontrol bagaimana pasangan kita berperilaku, tetapi kita dapat mengontrol reaksi kita sendiri.
Jika pasangan kita melakukan sesuatu atau mengatakan sesuatu yang membuat kita frustrasi, dan kita membiarkannya lalu ini membawa ke titik di mana kita sendiri lepas kendali, situasi akan makin kacau.
Kebanyakan orang hanya menuntut pasangannya untuk mengelola emosinya, tapi lupa untuk mengontrol emosinya sendiri.
6. Pertimbangkan pengaruh luar