Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lakukan Ini Saat Merasa Frustrasi dengan Pasangan

Kompas.com - 25/08/2021, 15:12 WIB
Intan Pitaloka,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Fatherly

KOMPAS.com – Hal yang normal jika merasa kesal dan frustrasi dengan pasangan hidup. Apalagi ketika kita masih harus menghadapi berbagai tagihan, anak-anak, mertua, kebiasaan aneh, dan segala sesuatu di antaranya.

Wajar jika terkadang kita merasa kewalahan dan frustrasi. Tetapi, perlu diketahui bahwa frustrasi dapat dengan cepat memburuk jadi kebencian atau kemarahan. 

Jadi, triknya adalah kita perlu memahami cara mengatasi frustrasi dengan cara yang sehat.

“Wajar jika setiap orang merasa frustrasi dengan pasangannya,” kata Cheri Timko, seorang konselor hubungan pasangan.

“Bagian dari hidup bersama adalah menavigasi bagaimana menjadi dua orang dengan kepribadian berbeda dan tetap hidup bersama dengan damai.”

Baca juga: Kenali 10 Tanda Red Flag dalam Hubungan

Bagaimana kita mampu menangani perbedaan sangat memengaruhi bagian lain dari hubungan?

“Ketika ditangani dengan buruk, perbedaan dapat menyebabkan kemarahan dan kebencian bagi kedua pasangan. Ketika diatasi dengan baik, situasi frustrasi dapat membantu membangun dan memperkuat hubungan kita,” tambah Timko.

Sebelum rasa frustrasi menguasai diri, luangkan waktu sejenak dan cobalah untuk menerapkan beberapa saran dari ahli berikut.

Ilustrasi pasangan.Pexels Ilustrasi pasangan.

1. Tempatkan diri kita pada posisi dia

Sangat mudah untuk terhanyut oleh frustrasi kita sendiri sehingga kita hanya dapat melihat bagaimana hal itu memengaruhi diri kita.

Tetapi jika kita mencoba untuk melihat situasi dari sisi pasangan dan bertanya pada diri sendiri bagaimana perasaan kita, atau bagaimana reaksi kita, kemungkinan kita akan berada di tempat yang lebih baik.

“Pikirkan bagaimana situasi ini terkait dengan situasi lain untuk pasangan kita,” tambah Timko.

Baca juga: 4 Aturan Utama demi Pernikahan yang Bahagia

2. Minta masukan dari dia

Kuncinya adalah tenang. Bicaralah dengan pasangan dan minta dia untuk menjelaskan alasan di balik tindakan dan emosinya. Dengarkan dan ajukan pertanyaan untuk mencoba mendapatkan pemahaman.

“Penting bagi kita untuk memilih waktu yang tepat untuk bertanya agar kita berdua tetap tenang,” kata Timko.

Halaman:
Sumber Fatherly
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com