Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minum Air Putih untuk Kurangi Risiko Gagal Jantung, Sudah Tahu?

Kompas.com - 26/08/2021, 06:54 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Segelas air putih dapat mencegah dehidrasi, tubuh lemas, dan melemahnya otot. Air putih juga berfungsi menjaga kesehatan ginjal dan otak.

Bahkan penelitian terbaru membuktikan, risiko gagal jantung bisa dicegah jika kita meminum air putih.

Meminum air putih dalam jumlah memadai dan mempertahankan kebiasaan tersebut bisa mengurangi risiko gagal jantung.

Baca juga: 8 Alasan Mengapa Kita Harus Cukup Minum Air Putih

Hasil penelitian tersebut dipresentasikan dalam konferensi European Society of Cardiology baru-baru ini.

Sayangnya, para peneliti dari National Institutes of Health mengungkap, banyak orang tak mencapai standar minimum dalam hal meminum air putih.

"Studi kami menunjukkan, menjaga hidrasi tubuh dapat mencegah atau setidaknya memperlambat perubahan di dalam jantung yang menyebabkan gagal jantung."

Demikian pemaparan penulis studi Natalia Dmitrieva, yang juga peneliti di National Heart, Lung, and Blood Institute.

"Temuan ini mengungkapkan, kita perlu memerhatikan jumlah cairan yang dikonsumsi setiap hari dan bertindak jika kita minum terlalu sedikit."

Baca juga: 5 Manfaat Minum Air Putih di Pagi Hari

Para peneliti menemukan, asupan cairan harian sekitar 2-3 liter per hari (untuk pria) dan 1,6 -2,1 liter per hari (untuk wanita) bisa mencegah risiko gagal jantung.

Memenuhi asupan air putih juga dapat mencegah dehidrasi dan memberikan efek perlindungan.

Apabila asupan cairan kurang dari jumlah yang disebutkan, konsentrasi natrium atau garam di dalam tubuh seseorang menjadi terlalu tinggi dan meningkatkan risiko gagal jantung.

Satu hal yang menjadi catatan, memenuhi asupan cairan adalah tindakan jangka panjang.

Karena itu, cara ini tidak akan membantu mencegah risiko gagal jantung jika kita tidak konsisten.

Baca juga: Rutin Minum Air Putih Hangat Baik untuk Kulit, Benarkah?

"Wajar jika kita berpikir hidrasi dan natrium serum berubah dari hari ke hari tergantung dari seberapa banyak kita minum air setiap hari," kata Dimietrieva.

"Namun, konsentrasi natrium serum tetap berada di kisaran yang sama, hal ini kemungkinan terkait dengan kebiasaan mengonsumsi cairan."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com