Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/08/2021, 07:25 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Bolehkah penderita sakit jantung divaksin?

Rony menegaskan, individu yang berpotensi terkena penyakit jantung, atau mereka yang sudah menderita jantung boleh divaksin, asalkan individu tersebut berada dalam kondisi stabil dan tidak ada keluhan.

"Misalnya, jika orang itu pasien jantung koroner, ia tidak sedang mengalami sakit dada," jelasnya.

"Atau, pasien dengan gangguan irama jantung tidak mengalami berdebar-debar lebih dari dua kali dalam satu hari."

"Selama kondisinya stabil, pasien jantung boleh menerima vaksin," jelas dia lagi.

Selain itu, mengubah pola makan juga penting bagi mereka yang menderita penyakit jantung.

Ia berpandangan, masyarakat Indonesia masih cenderung menerapkan pola makan yang tidak sehat dengan asupan lemak dan kalori yang tinggi.

"Masyarakat kita kurang asupan vitamin. Proporsi buah dan sayuran juga tidak seimbang," ujar Rony.

"Konsumsi protein yang sehat, ayam atau daging tanpa kulit, dan ikan. Perbanyak sayuran dan buah-buahan karena mengandung banyak vitamin dan mineral. Untuk karbohidrat, pilih beras merah, bukan karbohidrat sederhana."

"Bagi siapa saja, termasuk penderita jantung, juga perlu suplemen vitamin, setidaknya sampai Covid-19 ini berakhir," sambungnya.

Baca juga: Bersihkan Pembuluh Darah dengan Makanan untuk Kesehatan Jantung Ini

Gangguan tidur yang picu penyakit jantung

Masa pandemi menimbulkan kecemasan dan stres bagi kebanyakan orang.

Banyak di antara kita yang mungkin mengalami gangguan tidur akibat stres dan kecemasaan tersebut.

Padahal, gangguan tidur juga dapat berkontribusi terhadap penyakit jantung, kata Rony.

"Gangguan mental di masa sekarang sangat tinggi, terutama pada pasien yang memiliki komorbid Covid-19."

"Sakit dada sedikit, langsung dianggapnya Covid, atau susah bernapas juga dianggap Covid, padahal belum diperiksa," tuturnya.

"Banyak pasien kita juga yang parno. Sebaiknya kita meyakinkan diri dengan menjalani diet sehat dan berolahraga. Umumnya sehabis berolahraga, kita bisa lebih mudah untuk tidur."

Ia menyarankan seseorang yang mengalami gangguan tidur untuk mencoba beberapa metode sebelum berkonsultasi kepada dokter atau psikolog.

"Lakukan meditasi, senam, latihan pernapasan. Itu bisa membuat kita lebih mudah tidur. Atau mengonsumsi vitamin tertentu," jelas Rony.

"Jika harus minum obat tidur, maka konsumsilah obat yang sudah diresepkan dokter. Jangan asal membeli obat tidur tanpa petunjuk dokter," imbuhnya.

Baca juga: Diungkap, Hubungan Tidur Sehat dan Potensi Gagal Jantung

Olahraga bagi penderita jantung

Pasien jantung yang kondisinya belum stabil tidak dianjurkan untuk berolahraga, catat Rony.

"Olahraga itu baru kita sarankan apabila kondisi pasien jantung sudah stabil. Jika belum, tidak kita sarankan dulu."

Menurut dia, ada banyak jenis olahraga yang bisa dicoba pasien jantung yang sudah dalam kondisi stabil.

Ia menggarisbawahi pentingnya melakukan olahraga kardio seperti jogging, senam, berjalan kaki, atau berenang.

"Tapi karena kita tidak bisa kemana-mana saat ini, cobalah olahraga di rumah seperti treadmill, sepeda statis, atau yoga. Yoga juga termasuk olahraga kardio," tambahnya.

"Dengan olahraga kardio, stamina kita menjadi lebih baik, sekaligus meningkatkan sistem imun dan mencegah stres."

Perhatikan pula tempat di mana kita berolahraga, lanjut Rony. Pastikan agar tempat atau lokasi tersebut memiliki sirkulasi dan ventilasi udara yang baik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com