KOMPAS.com - Penyebaran hoaks berkaitan soal Covid-19 menjadi salah satu permasalahan serius selama pandemi.
Masyarakat dibanjiri berbagai berita bohong soal pencegahan, penanganan maupun vaksin. Berbagai informasi palsu maupun teori konspirasi bertebaran lewat media sosial maupun grup komunikasi seperti Whatsapp dan Telegram.
Bagaimana menghindarinya agar tidak salah informasi?
Suci Arumsari selaku Co-Founder dan Director Alodokter mengatakan masyarakat bisa memanfaatkan fitur telekonsultasi untuk mencari tahu kebenaran soal informasi yang didapat berkenaan Covid-19.
Aplikasi yang menjadi partner resmi Kementerian Kesehatan RI dalam menyediakan konsultasi mandiri untuk pasien isoman ini sudah sering menerima banyak pertanyaan serupa dari para penggunanya.
"Banyak banget pertanyaan soal hoaks, termasuk dampak vaksin yang katanya bisa bikin meninggal dunia, membuat tubuh kita jadi bisa ketempelan logam dan banyak info salah lainnya," terangnya kepada Kompas.com.
Ia menyebutkan, hoaks soal vaksin Covid-19 menjadi yang paling banyak ditanyakan. Kemungkinkan, hal ini karena program vaksinasi yang sedang masif dijalankan di berbagai daerah.
Selain itu, masyarakat juga kerap meanyakan soal jenis obat yang ampuh untuk mengobati Covid atau tren produk pencegahan virus.
Termasuk soal manfaat produk susu tertentu, jamu, atau suplemen kesehatan yang kini banyak beredar.
Suci mengatakan, penyebaran hoaks merupakan musuh komunal sehingga layak ditanggulani bersama.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.