"Supaya efektif, minimal 15-20 menit per payudara. Tapi karena prinsipnya adalah semau bayi, biasanya (tandanya) ketika bayi kasih tahu dia mulai lapar dan berhenti saat bayi sudah tidak lapar," kata dokter yang berpraktik di RS Bina Medika itu.
ASI esklusif disarankan diberikan selama enam bulan. Pada periode tersebut, bayi tak perlu diberikan makanan atau minuman lain.
Setelah memasuki bulan keenam, bayi akan mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI).
Baca juga: Sudah Diberi ASI tapi Bayi Masih Menangis, Apa Penyebabnya?
Disarankan untuk memberi ASI ketika bayi sudah memberi tanda awal atau pertengahan.
Hindari memberi ASI ketika bayi sudah menangis sebab pada situasi tersebut artinya bayi sudah berada dalam kondisi kelaparan.
Ketika sudah menangis, bayi bisa menjadi kurang kooperatif untuk diarahkan menyusui secara benar. Selain itu, bayi yang menangis juga cenderung membuat orangtuanya stres dan menimbulkan kepanikan.
Adapun tanda awal dan pertengahan yang dimaksud, yakni:
Berkaca pada ciri-ciri tersebut, Sara menganjurkan salah satu tangan bayi tetap dibiarkan keluar ketika dibedong. Dengan begitu, orangtua dapat melihat sinyal ketika bayi sudah minta menyusu.
Sementara untuk tanda terakhir, biasanya bayi sudah menangis. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin menangis hingga wajahnya merah.
Pada beberapa kasus bayi yang menangis tetap menolak ketika ditawari menyusu sekalipun alasannya menangis adalah karena lapar.
Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya
Tidak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Namun, penting untuk mementingkan kenyamanan ibu dan bayi, yakni:
Baca juga: Penting, 4 Posisi Saat Menyusui agar Bayi Tetap Nyaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.