Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Penting soal Menyusui, Ibu Baru Perlu Tahu

Kompas.com - 26/08/2021, 20:21 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

"Supaya efektif, minimal 15-20 menit per payudara. Tapi karena prinsipnya adalah semau bayi, biasanya (tandanya) ketika bayi kasih tahu dia mulai lapar dan berhenti saat bayi sudah tidak lapar," kata dokter yang berpraktik di RS Bina Medika itu.

ASI esklusif disarankan diberikan selama enam bulan. Pada periode tersebut, bayi tak perlu diberikan makanan atau minuman lain.

Setelah memasuki bulan keenam, bayi akan mulai diperkenalkan makanan pendamping ASI (MPASI).

Baca juga: Sudah Diberi ASI tapi Bayi Masih Menangis, Apa Penyebabnya?

4. Pahami tanda bayi lapar

Disarankan untuk memberi ASI ketika bayi sudah memberi tanda awal atau pertengahan.

Hindari memberi ASI ketika bayi sudah menangis sebab pada situasi tersebut artinya bayi sudah berada dalam kondisi kelaparan.

Ketika sudah menangis, bayi bisa menjadi kurang kooperatif untuk diarahkan menyusui secara benar. Selain itu, bayi yang menangis juga cenderung membuat orangtuanya stres dan menimbulkan kepanikan.

Adapun tanda awal dan pertengahan yang dimaksud, yakni:

Tanda awal

  • Bayi terlihat mulai gelisah.
  • Mulai membuka-buka mulut.
  • Menengokkan kepala.

Tanda pertengahan

  • Semakin banyak bergerak.
  • Tangan mulai bergerak-gerak, termasuk ke wajah atau mulut.

Berkaca pada ciri-ciri tersebut, Sara menganjurkan salah satu tangan bayi tetap dibiarkan keluar ketika dibedong. Dengan begitu, orangtua dapat melihat sinyal ketika bayi sudah minta menyusu.

Sementara untuk tanda terakhir, biasanya bayi sudah menangis. Bahkan, beberapa di antaranya mungkin menangis hingga wajahnya merah.

Pada beberapa kasus bayi yang menangis tetap menolak ketika ditawari menyusu sekalipun alasannya menangis adalah karena lapar.

Baca juga: Jangan Tunggu Bayi Menangis untuk Beri ASI, Ini Sebabnya

5. Perhatikan posisi menyusui yang nyaman bagi bayi

Tidak ada posisi menyusui yang benar atau salah. Namun, penting untuk mementingkan kenyamanan ibu dan bayi, yakni:

  • Jangan sampai kepala bayi menengok. Pastikan badan bayi dimiringkan dan perut bayi bertemu dengan perut ibu. Dengan begitu, bayi tidak perlu menengokkan kepalanya untuk menyusu. Posisi ini akan lebih nyaman untuk bayi menelan dan menyusu dengan benar.
  • Jaga hidung bayi dekat dengan payudara. Sering kali kita melihat ibu mendekatkan mulut bayi ke puting payudara. Padahal, seharusnya hidung bayi lah yang didekatkan ke puting payudara. Posisi ini akan lebih mudah bagi bayi untuk mendapatkan ASI karena lebih banyak bagian payudara yang masuk ke dalam mulutnya. Jika dagu bayi sudah menempel di payudara, itu adalah posisi yang lebih nyaman untuk bayi menyusu.
  • Topang semua badan bayi. Pastikan semua bagian dari badan bayi ditopang ketika ibu menyusui, termasuk area bokong bayi. Ketika ibu menyusui ada posisi berbaring, topangan bisa dilakukan dengan bantal atau guling.
  • Pastikan badan bayi menempel dengan ibu, termasuk kaki bayi.

Baca juga: Penting, 4 Posisi Saat Menyusui agar Bayi Tetap Nyaman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com