Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/08/2021, 08:51 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Parents

"Ada wanita yang tidak kelebihan berat badan dan tidak memiliki rambut ekstra, namun memiliki siklus tidak teratur, dan USG akan menunjukkan bahwa mereka memiliki folikel yang berlebih," kata Anuja Vyas, M.D., FACOG, dari Houston Methodist Obstetrics and Gynecology Associates.

3. Stres

"Tekanan emosional dapat mempengaruhi wilayah otak yang mengontrol kelenjar pituitari, yang mengatur hormon yang merangsang ovarium kita," jelas Dr. Vyas.

"Penting untuk diketahui bahwa setiap wanita mengalami stres secara berbeda, sehingga efeknya pada siklus menstruasi sangat subjektif," kata Dr. McDonald.

Baca juga: Normalkah Menstruasi Hanya Dua Hari?

4. Berat badan turun

Penurunan berat badan yang berlebihan adalah sebab lain seseorang mengalami menstruasi terlambat.

"Indeks massa tubuh (BMI) di bawah 20 menciptakan mode kelaparan di otak," kata Dr. McDonald.

"Itulah sebabnya beberapa wanita yang sangat kurus tidak mengalami menstruasi. Ini karena kekurangan berat badan dapat menciptakan lingkungan anti-kehamilan."

"Penurunan berat badan yang parah dan anoreksia dapat mematikan produksi hormon perangsang folikel (FSH) dan hormon luteinisasi (LH) hipotalamus yang mengatur ovarium," tambah Dr. Vyas.

5. Perimenopause

Rata-rata wanita Amerika mengalami menopause pada usia 51 tahun, tetapi sebelum itu, mereka melewati masa transisi yang dikenal sebagai perimenopause.

Selama waktu ini, yang biasanya dimulai pada usia 40-an, beberapa orang mengalami keterlambatan siklus menstruasi. Alih-alih standar 28 hari antara periode, misalnya, menstruasi dapat tiba dengan interval 36 atau 48 hari.

“Jika kita berusia di bawah 45 tahun dan menstruasi kita berhenti total, kemungkinan kita mengalami menopause dini atau mengalami kegagalan ovarium prematur,” tambah Dr. Vyas.

Berat badan naik juga dapat memiliki efek yang sama, terutama jika dikaitkan dengan kondisi seperti PCOS. Wanita dengan PCOS kemungkinan sangat sensitif terhadap angka timbangan.

"Penurunan berat badan hanya 10 persen dapat mengembalikan ini ke siklus kita setelah mengalami ketidakteraturan," jelas Dr. McDonald.

Halaman:
Sumber Parents
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com