Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak Alami Ketombe? Awas, Bisa Jadi Penyebabnya Stres

Kompas.com - 27/08/2021, 09:10 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

KOMPAS.com - Kondisi stres bisa berdampak pada kesehatan kita secara keseluruhan. Pada kulit, stres bisa memicu seseorang mengalami dermatitis seboroik atau eksim ketombe.

Dermatitis seboroik sering dikira sama dengan ketombe, padahal keduanya sedikit berbeda.

Menurut Verywell Health, dermatitis seboroik dan ketombe adalah kondisi kulit umum yang memengaruhi area seboroik, yakni area tubuh yang bertanggung jawab untuk memproduksi minyak pada kulit atau sebum.

Baik dermatitis seboroik maupun ketombe berada pada spektrum kondisi yang sama, dengan ketombe merupakan bentuk ringan dari dermatitis seboroik.

Keduanya sama-sama menyebabkan kulit kepala kering dan gatal. Namun, ketombe hanya ditemukan di kulit kepala, sedangkan dermatitis seboroik dapat menyebar ke area seboroik lainnya, seperti wajah, telinga, dan dada bagian atas.

Ketombe menyebabkan serpihan kulit kering berwarna putih atau kuning di kulit kepala. Dermatitis seboroik juga menyebabkan kulit terkelupas. Selain itu, kondisi ini dapat menyebabkan kulit bersisik, gatal, kemerahan, bengkak, dan radang kulit.

Di masa pandemi, banyak orang mungkin secara mendadak mengalami ketombe atau masalah rambut dan kulit kepala lainnya.

Selain stres, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS Pondok Indah - Puri Indah, dr Susie Rendra, SpKK FINSDV menjelaskan, perubahan kebiasaan juga bisa memicu masalah pada kulit, termasuk ketombe.

"Di masa pandemi kita beradaptasi dengan kebiasaan baru, sehingga memunculkan banyak kelainan kulit, yang mungkin sudsah ada sebelumnya, yang frekuensinya lebih banyak," kata Susie dalam sesi webinar, Kamis (26/08/2021).

Baca juga: 9 Cara Menghilangkan Ketombe dengan Perawatan Rumahan

Lalu, apa perbedaan penyebab ketombe akibat stres atau penyebab lainnya?

Menurut Susie, secara fisik hal itu sulit dikenali. Pasien sama-sama mengalami kulit bersisik, ada kulit mati yang lepas, serta pada beberapa kasus mengalami peradangan.

"Secara penampakan sama, tidak ada tanda khas," ucapnya.

Untuk itu, cobalah mencari tahu riwayat penyakit yang dialami. Apakah sebelum pandemi mengalami masalah yang sama? Jika tidak, penyebab ketombe bisa saja stres atau kulit kepala yang terlalu berkeringat.

"Kulit kepala berkeringat membuat ketombe lebih sering terjadi," ucapnya.

Stres bisa menjadi pemicu masalah kulit, termasuk ketombe.SHUTTERSTOCK Stres bisa menjadi pemicu masalah kulit, termasuk ketombe.
Cara menghilangkan ketombe

Susie kemudian memberikan tips cara menghilangkan ketombe yang dapat dilakukan, di antaranya:

Mengurangi keramas dengan air panas diyakini juga bisa menjadi cara menghilangkan ketombe.

Sebab, penggunaan air panas untuk keramas cukup berkaitan dengan produksi keringat. Jika keringat berkurang, maka masalah ketombe juga dapat berkurang.

  • Mengurangi stres

Secara umum, penting untuk mengetaui penyebab ketombe yang kita alami. Jika penyebab ketombe adalah stres, cobalah untuk mengurangi stres.

Setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengurangi stres. Temukan apa yang bekerja untuk kita dan dapat membantu lebih rileks, yang pada akhirnya menghilangkan ketombe yang dialami.

  • Gunakan sampo anti ketombe

Menggunakan sampo anti ketombe dinilai cukup membantu dan dapat dijadikan salah satu cara menghilangkan ketombe. Susie menyarankan mencari kandungan seperti zinc pyrithione dan ketokonazol pada sampo yang kita gunakan.

"Sampo dengan kandungan seperti zinc pyrithione atau ketokonazol itu dianggap sampo yang cukup ampuh untuk ketombe," tuturnya.

  • Berobat ke dokter

Lakukan perawatan sendiri di rumah selama lima hingga tujuh hari. Jika masalah kulit kepala yang dialami semakin mengganggu dan perawatan yang dilakukan tak memberikan perubahan, segeralah berobat ke dokter untuk menemukan solusi yang tepat.

Baca juga: Benarkah Lidah Buaya Efektif Mengurangi Ketombe dan Kerontokan?

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com