“Gelisahnya bisa terlihat dari bulu berdiri, telinga yang ditarik ke belakang, sembunyi, atau hissing (mendesis) dan defensive,” kata drh. Nyoman.
Perubahan pola makan, diare, mudah sakit, dan berjamur pun bisa menjadi ciri-ciri stres pada kucing.
Baca juga: 8 Tanda Kucing dan Anjing Peliharaan Sedang Stres
Menurut drh. Nyoman, terlepas dari perbedaan sifat dan hal yang membahagiakan masing-masing kucing, setiap pemilik kucing bisa membuat hewan kesayangannya bahagia dengan menjamin kesehatan kucing.
“Misalnya, kasih makanan yang oke, pastikan untuk mengobati jamur, menjauhkan dari kutu, memberi vaksinasi, dan terutama men-sterilkan kucing.
Ini hal utama untuk menjaga kualitas hidup kucing dan membuatnya berumur panjang. Dengan dia umur panjang, otomatis kita juga bisa bahagia,” ujarnya.
Lalu, drh. Nyoman juga menyarankan general check-up. Untuk obat kutu, kita bisa memberikannya setiap tiga bulan sekali, sementara general check-up bisa dibarengi oleh vaksinasi wajib setiap satu tahun sekali.
“Dengan melakukan itu, kucing akan terjamin masalah kesehatan dan kualitas hidupnya. Lalu, jangan lupa steril untuk menekan populasi. Kita harus mendukung itu, karena lebih sehat buat kucing juga,” ujar drh. Nyoman.
Baca juga: Yuk, Cari Tahu Tempat Sterilisasi Kucing Secara Gratis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.