Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amankah Menggunakan Suplemen Herbal untuk Menurunkan Berat Badan?

Kompas.com - 28/08/2021, 13:55 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat berjuang menurunkan berat badan, banyak orang tergoda untuk mencoba setiap pil dan ramuan yang menjanjikan hasil dalam hitungan minggu.

Masalahnya, ramuan itu bisa saja memperburuk keadaan, bukannya menjadikan keadaan lebih baik.

Bagaimana produk herbal menurunkan berat badan?

Menurut Shweta Diwakar, MD, dokter pengobatan obesitas, tidak banyak bukti terpercaya yang menunjukkan bagaimana suplemen herbal bekerja menurunkan berat badan.

Perlu diketahui, kebanyakan suplemen herbal mengklaim bisa menurunkan berat badan melalui:

  • Penyerapan nutrisi.
  • Pengaturan nafsu makan.
  • Stimulasi pengeluaran energi.
  • Metabolisme lemak.
  • Penyerapan karbohidrat.

Namun Dr. Diwakar mengatakan, sebagian besar suplemen herbal memiliki data yang terbatas atau tidak konsisten untuk mendukung kemanjuran dan keamanan dalam menurunkan berat badan jangka panjang.

Suplemen herbal juga memiliki potensi interaksi yang merugikan dengan obat dokter. Tidak seperti obat-obatan, suplemen tidak dimaksudkan untuk mengobati, mendiagnosis, mencegah atau menyembuhkan penyakit.

Oleh karena itu, klaim seperti 'menghilangkan lemak' atau 'meningkatkan metabolisme' tidak terbukti secara klinis.

Klaim seperti ini hanya dapat dibuat secara sah untuk obat-obatan yang melalui penelitian ilmiah, sebuah proses yang tidak dilalui suplemen makanan.

Baca juga: 8 Pilihan Makanan untuk Kesehatan Pencernaan dan Menurunkan Berat Badan

"Alami" tidak secara otomatis berarti "aman"

Salah satu kesalahan yang dilakukan orang saat mengkonsumsi suplemen herbal adalah anggapan bahwa suplemen herbal baik untuk mereka karena bahannya alami.

Dr. Diwakar menunjukkan bahwa herbal tidak selalu aman meski alami. Faktanya, peningkatan penggunaan herbal dan suplemen makanan (HDS) berbanding lurus dengan peningkatan kerusakan hati akibat HDS.

“Masalah hati yang dipengaruhi HDS menyumbang sekitar 20 persen dari kasus kerusakan hati di AS. Bahan utama yang terkait untuk kasus ini termasuk steroid anabolik dan ekstrak teh hijau."

"Banyak suplemen penurun berat badan yang dianggap tidak aman, tapi dengan mudah dapat ditemukan secara online.”

Tenaga penjual bukan ahli medis

Jika kita mendapatkan produk herbal dari rantai ritel, perlu diingat bahwa penjual mungkin memiliki pengetahuan yang terbatas tentang cara kerja produk.

Mereka juga kemungkinan tidak menyadariefek sampingnya atau bagaimana herbal dapat berinteraksi dengan obat yang mungkin kita pakai. Banyak produsen herbal juga membuat klaim palsu tentang manfaat kesehatan dari produk ini.

Karenanya, daripada asal menggunakan suplemen, lebih baik mengatur pola makan sehat dan rutin berolahraga jika ingin menurunkan berat badan.

Baca juga: Suplemen Herbal Penurun Berat Badan, Amankah Dikonsumsi?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com