Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suka Makan Ikan? Ini Yang Harus Diketahui Soal Keracunan Merkuri

Kompas.com - 28/08/2021, 15:38 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Ada banyak manfaat kesehatan dari konsumsi ikan.

"Ikan cenderung kaya akan asam lemak omega-3, yang baik untuk otak dan jantung,"

Demikian kata Felicia Wu, PhD, profesor di departemen pertanian, makanan , dan ekonomi sumber daya di Michigan State University.

Ikan yang mengandung omega-3 dalam jumlah tinggi disebut Wu sebagai ikan “SMASH”, seperti salmon, mackerel, teri, sarden, dan herring.

Ikan juga bisa menjadi sumber kalsium dan nutrisi lain yang baik. Itulah mengapa American Heart Association merekomendasikan makan ikan setidaknya dua kali seminggu sebagai bagian dari menu sehat.

Namun, perlu diketahui bahwa beberapa ikan dapat memiliki kadar merkuri yang tinggi, sehingga tidak boleh kita konsumsi berlebihan.

Apa itu keracunan merkuri?

Merkuri adalah unsur alami yang ditemukan di tanah, air, dan udara. Dalam jumlah kecil mungkin tidak mempengaruhi kesehatan kita, tapi jika dikonsumsi terlalu banyak bisa menjadi racun.

Kebanyakan orang mengasosiasikan keracunan merkuri dengan konsumsi ikan, tetapi bisa juga karena hal lain.

“Orang dapat terpapar merkuri yang terlepas dari wadah atau perangkat rusak yang mengandung merkuri, seperti termometer dan tambalan gigi,” kata Malina Malkani, ahli gizi dan penulis diet terdaftar.

“Merkuri juga terkadang ditemukan dalam pestisida, fungisida, dan pengawet.”

Penting juga untuk dipahami bahwa ada dua jenis merkuri yaitu, metilmerkuri dan merkuri unsur (logam).

Yang pertama, methylmercury, dapat ditemukan di tubuh ikan dan kerang, menurut Badan Perlindungan Lingkungan AS (EPA).

Sedangkan merkuri yang kedua biasanya berasal dari tumpahan merkuri logam atau bila produk yang mengandung merkuri logam pecah.

Tentu, keduanya tidak baik untuk tubuh.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com