Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopi Kurangi Risiko Kematian akibat Stroke dan Jantung, Benarkah?

Kompas.com - 29/08/2021, 10:18 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber CNN

KOMPAS.com - Minum kopi hingga tiga cangkir sehari ternyata memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan, terutama dalam melindungi kesehatan jantung.

Hal tersebut terungkap dalam sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan European Society of Cardiology.

Penelitian tersebut melihat perilaku minum kopi terhadap lebih dari 468.000 orang yang berpartisipasi dalam UK Biobank Study.

Juga, ditampung informasi genetik, serta catatan kesehatan pada lebih dari setengah juta orang di Inggris.

Baca juga: 4 Cara Bangkitkan Mood Kerja dengan Minum Kopi

Hasilnya menunjukkan, konsumsi kopi secara teratur yakni 0,5-3 cangkir kopi sehari pada orang-orang tanpa diagnosis penyakit jantung, menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung dan stroke.

Selain itu, minum kopi dapat menurunkan risiko gagal jantung sekitar 5-12 persen dari waktu ke waktu dibandingkan dengan orang yang tidak minum kopi.

Peneliti juga telah menemukan, minum kopi dalam jumlah sedang dapat melindungi orang dewasa dari diabetes tipe 2, penyakit parkinson, penyakit hati, kanker prostat, alzheimer, sakit punggung, dan banyak lagi.

"Hubungan antara kafein dan pengurangan risiko gagal jantung sangat mengejutkan."

Demikian kata penulis senior dan Direktur Medis dari Colorado Center for Personalized Medicine di University of Colorado School of Medicine, Dr David Kao pada bulan April lalu.

Baca juga: Waktu Ideal Jeda Bangun Tidur dan Minum Kopi Pagi

"Kafein di dalam kopi sering dianggap buruk untuk jantung karena orang-orang mengasosiasikannya dengan jantung berdebar, tekanan darah tinggi, dan sebagainya," sambung dia.

Oleh sebab itu, hubungan yang konsisten antara peningkatan konsumsi kafein dan penurunan risiko gagal jantung mengubah asumsi banyak orang.

Gejala gagal jantung

Gagal jantung terjadi ketika jantung yang lemah gagal memasok sel-sel tubuh dengan darah yang cukup untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan agar tubuh berfungsi dengan baik.

Penderita gagal jantung biasanya akan mengalami kelelahan dan sesak napas, serta kesulitan berjalan, menaiki tangga, atau melakukan aktivitas sehari-hari lainnya.

"Meskipun tidak dapat membuktikan kausalitas, sangat menarik bahwa beberapa penelitian ini menunjukkan kopi dapat menurunkan risiko gagal jantung."

Demikian penuturan ahli diet terdaftar yang tidak terlibat dalam penelitian, Penny Kris-Etherton dalam sebuah pernyataan.

"Kopi juga bisa menjadi bagian dari pola diet sehat jika dikonsumsi polos, tanpa tambahan gula dan produk susu berlemak tinggi seperti krim," saran dia.

Sedikit peringatan

Banyak penelitian tentang kopi yang dilakukan hanya pada minum kopi hitam.

Namun, menambahkan susu, gula, perasa, atau krim non-dairy dapat menambah banyak kalori, gula, dan lemak, yang dapat menghilangkan manfaat kopi untuk kesehatan jantung.

Di samping itu, cara kita menyeduh kopi juga dapat memengaruhi manfaat kopi bagi kesehatan.

Baca juga: Terlalu Banyak Minum Kopi Dapat Mengurangi Volume Otak, Benarkah?

Kopi yang disaring menangkap senyawa yang disebut kafestol, sehingga dapat meningkatkan kolesterol jahat atau LDL (low-density lipoproteins).

Bahkan, jika kita menggunakan mesin French press, Turkish coffee maker, atau merebus kopi (seperti yang sering dilakukan di negara-negara Skandinavia), kafestol tidak akan hilang.

Penelitian telah menunjukkan, orang-orang tertentu perlu berhati-hati tentang konsumsi kopi.

Sebuah penelitian tahun 2017 menemukan, minum lebih dari empat cangkir sehari selama kehamilan telah dikaitkan dengan berat badan lahir rendah, kelahiran prematur, dan lahir mati.

Orang dengan masalah tidur atau diabetes yang tidak terkontrol juga harus berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi kafein, terutama di dalam kopi.

Di sisi lain, kopi juga meningkatkan kemungkinan patah tulang pada wanita yang berisiko. Namun, pada pria, kopi tidak memiliki efek seperti itu.

Menurut American Academy of Pediatrics, manfaat kafein tidak berlaku untuk anak-anak.

Bahkan, remaja tidak boleh minum soft drink, kopi, minuman energi, atau minuman kafein lainnya dalam jumlah berapa pun.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com