Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab "Monday Blues", Perasaan Sedih dan Benci Hari Senin

Kompas.com - Diperbarui 26/09/2022, 07:52 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

KOMPAS.com - Pernah merasakan sedih atau kurang bersemangat saat menyambut hari Senin?

Kondisi itu dinamakan "Monday blues" dan itu nyata.

Menurut laman Healthline, Monday blues adalah sensasi lesu, tegang, sedih atau tidak bersemangat menyambut hari kerja. Perasaan itu kemudian membuat seseorang jadi benci hari Senin.

Monday blues dialami ketika kita hendak beralih dari akhir pekan -yang dipersepsikan menyenangkan, ke hari kerja -yang dipersepsikan penuh ketegangan.

Kondisi ini juga didukung oleh temuan ilmiah.

Baca juga: Mengapa Senin Terasa Berat dan Melelahkan? Ini Penjelasannya...

Mengapa kita membenci hari Senin?

Menurut HuffPost, sejumlah penelitian mengatakan bahwa suasana hati seseorang umumnya berada di titik paling rendah di hari Senin.

Sementara itu, melansir Greatist, para peneliti juga menemukan bahwa Monday blues adalah hal yang sangat nyata.

Misalnya, berdasarkan sebuah studi pesan Twitter, para peneliti berpikir orang paling mungkin merasakan kesedihan itu pada hari Senin dan Selasa. Namun, itu bisa lebih dari sekadar membenci jam alarm berbunyi.

Sebuah penelitian di Jepang menemukan tingkat bunuh diri tertinggi terjadi pada hari Senin dan pada beberapa orang, depresi di Senin pagi bahkan dapat memicu masalah kardiovaskular.

Baca juga: 6 Aktivitas Pagi agar Lebih Produktif pada Hari Senin

Tapi, sebenarnya apa sih penyebab Monday blues? Beberapa hal berikut mungkin juga kita alami:

1. Kekacauan jam tubuh

Ada faktor psikologis di balik Monday blues, termasuk siklus jam tubuh yang kacau. Ini terutama dialami orang-orang yang punya pola kerja Senin hingga Jumat.

Sebab, kebanyakan orang mengubah pola tidurnya di akhir pekan, sering kali menjadi tidur larut malam dan bangun lebih siang.

Menurut neuropsikolog dari New York, Sanam Hafeez, punya waktu tidur ekstra di akhir pekan memang baik. Namun, mengubah pola tidur setiap lima hingga enam hari sekali malah bisa mengganggu ritme alami tubuh kita.

Itulah mengapa, sering kali kita merasa sudah cukup tidur di Minggu malam, tapi tetap saja merasakan Monday blues itu ketika bangun di Senin pagi.

"Ketika kita capek, kita lebih mudah terganggu

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com