Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/08/2021, 19:04 WIB
Lusia Kus Anna

Editor

KOMPAS.com – Mayoritas orang pernah mengalami keluhan pada tulang belakangnya, mulai dari yang ringan sampai yang menyebabkan nyeri luar biasa.

Penyakit saraf kejepit merupakan gangguan yang paling sering menimbulkan rasa nyeri hebat. Kondisi ini terjadi ketika saraf tertekan oleh bagian sekitarnya. Akibatnya, hal itu menyebabkan rasa sakit dan mati rasa, bahkan menyebabkan iritasi atau kerusakan saraf perifer.

Dijelaskan oleh dr.Asrafi Rizki Gatam Sp.OT K-Spine, proses saraf kejepit terjadi perlahan-lahan.

“Biasanya karena ada sobekan di ligament atau bantalan tulang belakang sehingga ada komponen yang keluar. Bisa juga karena proses regenerasi, yaitu ada penebalan pada ligamen-ligamen tulang belakang sehingga menjepit saraf,” kata Rizki dalam acara talkshow yang digelar secara virtual oleh Spine Center RS Premier Bintaro (29/8/2021).

Penanganan saraf terjepit akan disesuaikan dengan kasusnya. Menuru Rizki, tidak semua pasien gangguan saraf terjepit memerlukan tindakan operasi.

Baca juga: Simak Beda Sakit Pinggang akibat Saraf Terjepit dan Gangguan Ginjal

“Tetapi biasanya yang saraf kejepit dia sudah mengalami nyeri yang sangat hebat, sampai menjalar ke kaki,” ujar tim dokter dari RS Premier Bintaro ini.

Ditambahkan oleh dokter Ajiantoro Sp.OT, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis dan menentukan terapi.

“Pemeriksaannya mulai dari fisik di bagian yang nyeri, lalu akan ada tes-tes khusus dan pemeriksaan penunjang. Dari seluruh pemeriksaan itu bisa disimpulkan apa masalah pasien dan penanganan yang dibutuhkan,” ujar Aji.

Untuk keluhan saraf terjepit, pasien bisa diberikan terapi obat-obatan, terapi fisik, hingga manajemen intervensi nyeri (intervensional pain management/IPM).

Aji mengatakan, ada beberapa jenis IPM, salah satunya adalah tindakan menghambat saraf dengan memasukkan obat-obatan lewat jarum ke titik yang sakit dengan bantuan alat radiologi.

“Tindakan IPM terkadang bisa menurunkan rasa nyeri, bahkan bisa permanen,” katanya.

Baca juga: Sering Nyeri Punggung? Bisa Jadi 6 Hal Ini Penyebabnya

Pada tingkat keparahan tertentu, nyeri pada tulang belakang harus diatasi dengan tindakan operatif. Saat ini tindakan pembedahan minimal invasif merupakan metode terkini yang dilakukan untuk mengatasi masalah pada tulang belakang.

Menurut dr.Omar Luthfi Sp.OT, terkadang program terapi fisik dan IPM tidak menyelesaikan masalah tulang punggung.

“IPM tidak bisa menjadi terapi utama, karena sifatnya sementara. Terkadang butuh program yang lebih advance seperti operasi,” kata Omar dalam acara yang sama.

Walau demikian, menurutnya pasien tidak perlu takut sebab operasi saraf terjepit saat ini sudah jauh lebih modern dan non-invasif atau tidak membutuhkan operasi terbuka.

Ditambahkan oleh Rizki, operasi saraf tulang belakang dengan metode endoskopi hanya membutuhkan sayatan yang sangat kecil, bisa kurang dari satu sentimeter.

“Operasinya dengan endoskopi sehingga struktur saraf bisa terlihat jelas. Operasi ini termasuk one day care atau pasien sudah bisa pulang 6-12 jam pasca operasi,” katanya.

Baca juga: 7 Tanda Kerusakan Saraf

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com