Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Kunci Atasi Stres dan Meraih Sukses di Pekerjaan

Kompas.com - 31/08/2021, 06:09 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kesehatan emosional erat kaitannya dengan kesuksesan kita di kehidupan sehari-hari.

Jika kita memiliki kesehatan emosional yang baik, kita lebih mampu berpikir rasional, dan memecahkan masalah.

Selain itu, kita pun mampu menjaga hubungan baik dengan banyak orang, entah itu pasangan atau rekan bisnis.

Di sisi lain, rasa khawatir dan terbebani akan menciptakan pola pemikiran yang menghalangi kita untuk tumbuh, mencapai tujuan, dan berpikir jernih.

Intinya, kesehatan emosional yang terganggu akibat stres dan kecemasan dapat menghambat langkah kita.

Baca juga: Mendadak Alami Ketombe? Awas, Bisa Jadi Penyebabnya Stres

Demi mengendalikan, kesehatan emosional dan mencapai kesuksesan, ada tiga langkah yang harus kita lakukan. 

1. Melepaskan diri dari rutinitas

Terkadang kita terjaga hingga larut malam karena harus menyelesaikan pekerjaan, atau memperbaiki hubungan dengan pasangan.

Kedua hal tersebut dapat memicu stres, sebab kita dituntut untuk mampu mengatasi segala masalah. Pada akhirnya, tidak ada waktu bagi kita untuk beristirahat.

Dalam artikel yang dimuat di jurnal Harvard Review, Emma Codd membahas pentingnya melepaskan diri (disconnect) dari budaya selalu aktif.

Codd adalah Global Inclusion Leader di Deloitte. Di perusahaan tempatnya bekerja, ia berfokus pada keragaman gender dan kesehatan mental.

Menurut dia, "memutuskan hubungan" dengan rutinitas sehari-hari dapat membuka pemikiran kita akan adanya solusi baru yang bisa diterapkan secara sederhana dan praktis.

Guna meredakan kecemasan dan kekhawatiran, melepaskan diri dari rutinitas sementara waktu, adalah cara yang bisa dicoba.

Ambillah waktu untuk liburan di akhir pekan dan melakukan aktivitas menantang, seperti berselancar, terjun payung, atau memanjat tebing.

Aktivitas ini akan memberi kita energi untuk meredakan stres dan kecemasan, sekaligus membuka sudut pandang yang baru ketika kita kembali ke rutinitas harian.

2. Hindari pemicu stres

Dalam dunia kerja, adalah hal umum jika bos atau klien banyak menyita waktu kita, di mana kita harus menyelesaikan pekerjaan secepat mungkin.

Baca juga: Ahli Ungkap 5 Pemicu Stres dari Rumah Kecil

Bahkan kata-kata seperti "jangan sampai terlambat, dan jangan kecewakan kami" dari atasan atau klien sudah menjadi "makanan" kita sehari-hari.

Belum lagi, kita perlu mengecek notifikasi email yang masuk seputar pekerjaan. Semua itu menimbulkan tekanan dan membikin kita kewalahan.

Kuncinya, pilih tugas yang harus diselesaikan di malam hari, lalu selesaikan semua tugas tersebut di pagi hari.

Dengan menetapkan prioritas, kita dapat mengurangi tekanan dan mampu menangani masalah tanpa merasa cemas.

3. Kenali tujuan 

Seseorang lebih cenderung termotivasi melakukan sesuatu apabila ada tujuan yang bisa dicapai dari tindakannya. Begitu pula dengan kita.

Ada hari di mana kita mengerjakan banyak tugas kantor seharian. Ketika tugas itu selesai, tubuh sudah kehabisan tenaga.

Coba bandingkan dengan situasi di mana kita mendaki gunung selama berjam-jam menuju puncak.

Pastinya kita akan kelelahan saat tiba di puncak, namun "rasa capek" itu terbayar dengan keindahan pemandangan puncak gunung. Kita pun merasa lebih hidup.

Baca juga: Pandemi Memicu Gejala Depresi dan Kecemasan pada Anak

Melakukan sesuatu tanpa mengetahui tujuan yang dicapai adalah tindakan yang melelahkan secara emosional, mendatangkan stres.

Dalam artikel "The Science of Accomplishing Your Goals" yang dimuat jurnal Psychology Today, Ralph Ryback, MD membahas pentingnya neurotransmiter perasaan baik.

Neurotransmitter perasaan baik yang dimaksud Ryback di sini adalah hormon dopamin yang diterima otak setiap kali kita membuat pencapaian kecil.

Tantang diri kita dengan merancang tujuan yang besar, lalu uraikan menjadi tujuan kecil agar kita mendapatkan energi dari perasaan baik sampai kita menyelesaikan tantangan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com