Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 31/08/2021, 23:30 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Selain makan berlebih dan stres, sulit menurunkan berat badan juga dapat diakibatkan oleh penyakit, seperti polycystic ovary syndrome (PCOS) dan hipotiroidisme.

PCOS adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. Sementara, hipotirodisme atau hipotiroid lebih sering ditemui pada wanita lanjut usia.

Umumnya, penyakit ini menimbulkan gejala yang tidak spesifik di tahap awal, misalnya kenaikan berat badan atau mudah lelah yang dianggap biasa terjadi seiring pertambahan usia.

Kondisi itulah yang dialami Megan Birke (33), seorang perempuan asal Louisville, Kentucky, Amerika Serikat, yang berprofesi sebagai seorang perawat.

Birke mengatakan, berat badannya meningkat drastis setelah dia melahirkan 12 tahun silam.

Saat itu, Birke pun didiagnosis menderita PCOS dan hipotiroidisme yang menyebabkan berat badannya sulit turun.

Baca juga: Gula Merah Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Benarkah?

Puncaknya, beratnya meningkat hingga mencapai angka 117 kilogram di umur 29 tahun.

Kondisi tubuhnya diperparah dengan penyakit PCOS-nya yang memburuk, membuat punggung, dan kakinya terasa sakit.

Dia bahkan tidak bisa melakukan hal sederhana tanpa kehabisan napas atau berkeringat.

Selain itu, gula darah, tekanan darah, dan detak jantungnya mulai meningkat perlahan, membuat Birke kian khawatir.

“Saya tahu bahwa hanya masalah waktu sampai kesehatan saya memburuk, dan saya akan menderita hipertensi dan diabetes,” ujar dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Megan ???? 110 Pounds & Counting (@meggylosing)

Karena itu, Birke yang ingin sehat dan merasa nyaman dengan tubuhnya, kembali berjuang untuk menurunkan berat badan saat usianya menginjak 31 tahun.

Dia sempat berpikir untuk melakukan operasi penurunan berat badan. Namun, berkat beberapa artikel mengenai diet bagi penderita PCOS yang dibacanya, Birke membatalkan niat itu. 

Baca juga: Ritual Pagi untuk Turunkan Berat Badan, Yuk Ditiru...

Dia memulai usahanya dan mencapai angka penurunan bobot hingga sekitar sembilan kilogram.

“Saya membaca bahwa perempuan penderita PCOS bisa melakukan diet yang terdiri dari sumber protein," kata dia. 

Dengan demikian, ada ikan, telur, ayam, dan kalkun, dan banyak sayuran, buah berry, kacang-kacangan, biji-bijian dan karbohidrat kompleks, yang dapat menolong tekanan darah lebih stabil.

"Saya mencoba untuk menjauhi makanan olahan dan menghilangkan gula dari diet saya,” ujar Birke.

Birke mengungkapkan, pada awalnya, diet cukup sulit, namun lama-kelaman ia mulai terbiasa dengan gaya hidup barunya.

Kini, dia tidak pernah memakan junk food dan lebih mementingkan nutrisi bagi tubuhnya.

Lantas, apa saja yang dimakan Birke dalam program dietnya?

Untuk sarapan, Birke mengonsumsi dua butir telur, sebuah sosis apple chicken, dan mustard.

Lalu, pada siang hari, ia membuat tuna bowl yang terdiri dari tuna albacore putih, bayam, mentimun, olive, bawang merah, cuka balsamic, lada hitam, dan bumbu ala Italia.

Birke juga mengonsumsi camilan sehat berupa apel dengan selai kacang, cottage cheese dan alpukat, serta greek yogurt vanilla tanpa lemak, yang dipadukan dengan clementine, serta blueberry, atau irisan almond.

Saat makan malam tiba, Birke mengonsumsi salmon yang dibumbui dengan bubuk cabai, jus lemon, dan bawang putih.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Megan ???? 110 Pounds & Counting (@meggylosing)

Bahan tersbeut lalu dimasak dengan minyak olive dengan side dish berupa asparagus yang dipanggang dalam bubuk bawang putih, lada hitam, dan minyak olive.

Ia juga mengonsumsi salad yang berisi bayam, strawberry, potongan almond, dan cuka.

Lalu sebagai makanan penutup, Birke memilih barbell cookies dan cream protein bar atau midday peanut butter square.

Tentu, diet tak akan lengkap tanpa olahraga. Birke pun melakukannya di rumah sejak hari pertama diet.

Baca juga: Sadari, Masalah Kesehatan di Balik Berat Badan yang Turun Mendadak

“Saya mencari video workout di YouTube dan menemukan workout gratis dari Jeanette Jenkins. Video itu sekitar 45 menit dan terdiri dari cardio, kickboxing, dan gerakan bodyweight,” ujar dia.

Birke mengaku, awalnya gerakan olahraga itu cukup sulit baginya dan ia harus memberhentikan video Jenkins saat olahraga.

Namun, ia berjuang untuk berolahraga setiap hari hingga hasilnya terlihat setelah enam bulan.

“Saya merasa semakin kuat dan ketahanan tubuh mulai meningkatm badan saya juga mulai berubah."

"Kini, saya biasanya melakukan angkat beban (sekitar lima kali dalam satu minggu) dengan didampingi sedikit cardio,” ujar dia.

Perubahan yang membuat diet efektif

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Megan ???? 110 Pounds & Counting (@meggylosing)

Birke juga mengungkapkan tiga perubahan dalam hidupnya yang dinilainya sangat efektif dalam menurunkan berat badan.

1. Tidak memakan junk food dan mulai memberi tubuh nutrisi seimbang.

2. Lebih aktif dan mulai melakukan aktivitas fisik setiap hari setidaknya 30 menit.

3. Berhenti “mengizinkan” diri.

Semua orang memang memiliki alasan untuk tidak makan makanan sehat atau olahraga, namun setelah Birke tidak lagi melakukannya, ia berhasil membuat kesehatan menjadi prioritas hidup.

Kini, Birke telah berhasil menurunkan berat badannya sebanyak 49 kilogram, dengan 45 kilogram didapatkannya dari enam bulan pertama program dietnya.

Birke juga mengaku ingin agar perempuan penderita PCOS dan hipotiroidisme yang mengalami masalah berat badan juga bisa seperti dirinya.

“Kau pasti bisa. Meski para professional di bidang kesheatan, media sosial, atau internet mengatakan sebaliknya."

"Saya benar-benar meyakinkan diri sendiri bahwa saya tidak akan pernah merasa buruk lagi dan akan kembali sehat. Saya bisa, dan saya melakukannya,” tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com