1. Pubertas dini
Jika anak laki-laki menunjukkan tanda-tanda pubertas sebelum berusia sembilan tahun, kunjungi dokter anak.
Sebab, ada kemungkinan, anak mengalami masalah hipofisis atau masalah neurologis (keduanya merupakan gangguan di bagian otak).
Penyebab pubertas dini meliputi:
- Kelenjar pituitari (hipofisis) yang mengaktifkan hormon terlalu awal
- Hipotiroidisme (kelenjar tiroid yang kurang aktif)
- Tumor pada kelenjar adrenal atau bagian lain
Apabila pubertas dini disebabkan oleh masalah hormonal, mintalah bantuan kepada spesialis endokrinologi untuk memeriksa dan mengobati dengan gangguan terkait hormon dan kelenjar.
Dokter akan membuatkan resep obat untuk menghentikan pubertas pada anak hingga waktu yang tepat.
2. Pubertas yang terlambat
Anak laki-laki yang baru memasuki pubertas setelah berusia 14 tahun perlu dibawa ke dokter.
"Seringkali anak terlambat berkembang, terutama jika ayahnya juga demikian," sebut Issac.
Kelainan hormon atau endokrin juga dapat menunda pubertas. Dalam hal ini, dokter akan merujuk anak laki-laki ke spesialis untuk dites lebih lanjut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.