Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/09/2021, 13:41 WIB
Anya Dellanita,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mungkin kita sering mendengar cerita ada seseorang yang mengalami breakthrough infection atau tertular Covid-19 setelah divaksin.

Memang, fenomena breakthrough infection itu tidak jarang terjadi, namun, bukan berarti vaksin itu buruk.

Pasalnya, vaksin tentu tidak akan membuat kita 100 persen kebal Covid-19, tapi bisa mengurangi gejala berat jika tertular.

Salah satu contohnya terjadi pada Tori Gleason (41) yang telah mendapatkan dua kali injeksi vaksin pada Desember dan Januari silam, namun tertular Covid-19 setelahnya.

Baca juga: Ibu Menyusui Amankah Ikut Vaksinasi Covid-19?

Gleason yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan tentu paham benar bahwa ia masih memiliki kemungkinan terinfeksi.

Namun, dia tetap bersyukur telah menerima vaksin saat terinfeksi.

“Saya yakin jika tidak mendapatkan vaksin, kerabat saya mungkin telah menyiapkan pemakaman saya."

"Benar-benar mengingatkan saya akan pentingnya mendapatkan vaksin,” ujar Gleason.

Sejauh ini, dalam uji klinis vaksin Moderna dan Pfizer mRNA disebut memiliki efikasi -alias tingkat kemanjuran hingga 95 persen dalam mencegah gejala, terutama gejala berat.

Kendati demikian, uji klinis tersebut hanya menilai orang yang sehat, jadi tak mengherankan bila breakthrough infection tetap bisa terjadi.

“Mereka tidak memasukkan orang yang tidak memiliki sistem imun normal atau mengonsumsi obat immunosuppressant karena mencoba menentukan kondisi terbaik vaksin.”

Baca juga: Arab Saudi Akui Efektivitas 6 Vaksin Covid-19, Sinovac Termasuk

Demikian pandangan S. Wesley Long, MD, PhD, Direktur Medis Mikrobiologi Diagnostik di Houston Methodist, Amerika Serikat.

Begitu vaksin sampai ke populasi umum, persamaannya bisa berubah.

Tetap berisiko jika “lengah”

Terlepas telah divaksin atau belum, kita tetap berisiko tertular jika lengah, misalnya dengan terlalu dekat dengan orang lain atau tidak mengenakan masker.

Gleason menduga, dia tertular saat bertemu dengan seorang teman lama selama 45 menit saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com