“Mereka tidak memasukkan orang yang tidak memiliki sistem imun normal atau mengonsumsi obat immunosuppressant karena mencoba menentukan kondisi terbaik vaksin.”
Baca juga: Arab Saudi Akui Efektivitas 6 Vaksin Covid-19, Sinovac Termasuk
Demikian pandangan S. Wesley Long, MD, PhD, Direktur Medis Mikrobiologi Diagnostik di Houston Methodist, Amerika Serikat.
Begitu vaksin sampai ke populasi umum, persamaannya bisa berubah.
Terlepas telah divaksin atau belum, kita tetap berisiko tertular jika lengah, misalnya dengan terlalu dekat dengan orang lain atau tidak mengenakan masker.
Gleason menduga, dia tertular saat bertemu dengan seorang teman lama selama 45 menit saja.
Jadi, protokol tetap harus dipatuhi untuk mengurangi risiko breaktrough infection semacam ini.
Seperti sudah disebutkan di atas, mayoritas orang yang mengalami breakthrough infection hanya mengalami gejala ringan, dan bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri.
Kendati demikian, risiko gejala berat bisa terjadi jika memiliki sistem imun buruk, berusia 65 tahun ke atas, atau memiliki kondisi tekanan darah tinggi dan diabetes.
Di luar mereka yang memiliki risiko tinggi, satu dari tiga penderita breaktrough infection bahkan tidak mengalami gejala apa pun, demikian paparan American Medical Association.
Baca juga: Pahami, Alasan Kita Belum Perlu Suntik Vaksin Covid-19 Dosis Ketiga
Intinya, vaksin tetap sangat bagus untuk mencegah gejala berat hingga dilarikan ke rumah sakit, bahkan kematian.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.