Ya, mereka yang memiliki sistem imun rendah atau lanjut usia lebih rentan terhadap infeksi.
Dalam sebuah studi di jurnal Clinical Microbiology and Infection, semua pasien yang mengalami breakthrough infection, dan dilarikan ke RS, ternyata merupakan penderita hipertensi dan diabetes.
Sementara itu, sampel CDC menyebutkan, mereka yang menglami breaktrough infection dengan gejala berat atau dilarikan ke RS sebagian besar (74 persen) merupakan lansia berusia 65 tahun ke atas.
Lalu, seiring berkembangnya varian Covid-19, muncul perdebatan apakah diperlukan atau tidak suntikan booster (tambahan).
Pada 13 Agustus lalu, U.S. Food and Drug Administration mengatakan, suntikan booster dibutuhkan bagi beberapa penderita immunocompromised agar lebih terlindungi.
Kendati demikian, mereka yang telah divaksin namun bukanlah immunocompromised, belum bisa mendapatkan suntikan ketiga.
Lalu, jika kita merasa mengalami breakthrough infection, kita harus tetap melakukan tes kembali dan melakukan isolasi mandiri.
William Schaffner, MD, ahli penyakit menular di Vanderbilt University, Nashville, memberikan alasannya.
Baca juga: Apakah Vaksin Covid-19 Pengaruhi Kesuburan?
Dia mengatakan, mereka yang tertular namun telah divaksin tetap bisa menularkan pada orang lain, meski ketahanan virus jauh lebih pendek.
Selain itu, jangan lupa untuk selalu mengontak dokter via hubungan telepon atau live chat meski tidak merasakan gejala berat.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.