Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta yang Jarang Diketahui soal Cincin Pertunangan Putri Diana

Kompas.com - 01/09/2021, 15:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Safir biru dikenal sebagai pilihan favorit banyak anggota Kerajaan Inggris termasuk Lady Elizabeth yang merupakan ibu Ratu Elizabeth, Putri Anne dan Putri Alexandra.

Pada tahun 1840, Pangeran Albert memberikan istrinya, Putri Victoria hadiah berupa bros safir biru yang dikelilingi oleh berlian. Bros ini juga dibuat oleh perusahaan perhiasan, Garrard & Co.

Dikabarkan, kesamaan inilah yang membuat Pangeran Charles menyetujui pilihan Putri Diana untuk hari bahagia mereka itu.

Baca juga: Cerita di Balik Cincin Pertunangan Ratu Inggris yang Harganya Fantastis

  • Putri Diana menyukainya karena sesuai dengan warna matanya

Kecantikan Diana terpancar salah satunya karena bola matanya yang biru dan cerah, mirip dengan cincin itu. Kesamaan inilah yang disebut menjadi alasan Diana langsung menyukai cincin ini ketika pertama kali melihatnya.

Namun ada juga yang mengatakan ia menyukainya karena cincin pertunangan ibunya sendiri, atau karena menampilkan permata terbesar.

Sepertinya, ibu Pangeran William ini memang punya ketertarikan tersendiri pada warna biru. Ia kerap tampil mengenakan warna biru seperti ketika mengenakan telan rok berwarna biru cerah pada saat pengumuman pertunangannya.

Ketika bersatus sebagai Princess of Wales, sering menghadiri acara dengan mengenakan gaun biru tua bersama cincin ikoniknya itu.

Diana juga kerap tampil dengan kalung mutiara dan safir biru, yang awalnya adalah bros yang diberikan Lady Elizabeth kepadanya. Selain itu, siapa yang bisa lupa dengan tren eyeliner biru yang pertama kali dipopulerkannya.

Baca juga: Apa Saja Perhiasan Putri Diana yang Dipakai Meghan Markle?

  • Menjadi tanda kemandirian Diana

Cincin ini menjadi tanda kemandirian Diana dalam berbagai aspek. Pertama, ia memilihnya untuk dirinya sendiri, tanpa memedulikan keberatan yang muncul dari monarki Inggris.

Selain itu, ia bersikeras untuk tetap memilikinya setelah bercerai dari Pangeran Charles. Umumnya, wanita yang sudah berpisah dari suaminya akan mengembalikan cincin pertunangannya.

Sikapnya yang dianggap tidak tradisional itu dianggap sebagai caranya melawan Kerajaan Inggris, hal yang juga membuat banyak pihak kecewa padanya.

Perilakunya yang kontroversial lainnya seperti memakai cat kuku merah, menggunakan gaun berpotongan rendah, pas badan dan berwarna cerah. Semuanya dilakukan sambil tetap mengenakan cincin itu di tangannya itu dianggap sebagai sikap membangkang yang tegas.

Baca juga: Kate Middleton Pakai Cincin Putri Diana, Kenapa Bukan Meghan Markle?

Cincin safir biru itu diwariskan kepada Pangeran Harry pasca kematian tragis Diana pada tahun 1997.

Suami Meghan Markle itu memilihnya karena kenangannya akan genggaman tangan ibunya yang lembut sekaligus menyakitkan karena ukuran permatanya yang terlalu besar.

Ia kemudian memberikannya kepada kakaknya, Pangeran William ketika akan melamar Kate Middleton.

“Bukankah pantas jika dia memiliki cincin ibu? Kemudian suatu hari cincin itu akan diletakkan di atas takhta Inggris.” ujar Pangeran Harry.

“Cincin ini adalah cara saya untuk menjaga [ibu saya] dekat dengan itu semua,” jelas Pangeran William pada 2010 kepada media, tak lama setelah lamarannya.

Kini, Kate yang bergelar Duchess of Cambridge kerap mengenakannya dalam berbagai kesempatan baik acara kasual maupun formal.

Baca juga: Makna Kalung Mutiara Kate Middleton di Pemakaman Pangeran Philip

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com