Bermanfaat bagi sistem pencernaan
Menurut ahli diet Tiffany Ma, serat dalam terong ungu merupakan gabungan antara serat tidak larut dan larut, membuat sistem pencernaan lebih sehat.
Serat tidak larut tidak bergabung dengan air (dan cairan lainnya) di usus. Artinya, serat ini mendorong pergerakan makanan melalui usus, dan mencegah serta menghilangkan sembelit.
Di sisi lain, serat tidak larut menciptakan zat kental seperti gel yang membentuk tinja, memperbaiki sembelit (dengan melunakkan tinja kering) dan diare (dengan mengentalkan tinja cair).
Melindungi kesahatan jantung
Karena seratnya, terong ungu dapat membuat tekanan darah dan kadar kolestrol ada dalam rentang yang sehat, otomatis menyehatkan jantung.
Selain itu, antioksidan dalam terong ungu juga akan membantu. Sebab, radikal bebas berperan dalam perkembangan aterosklerosis atau penumpukan plak di arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung.
Lalu, karena kandungan antioksidan dapat memerangi radikal bebas, mereka juga dapat melindungi kita dari aterosklerosis.
Terlebih lagi, daging terong mengandung asam klorogenat, antioksidan yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL yang tak baik bagi tubuh.
Terong ungu juga dapat mengurangi tekanan darah tinggi dengan meningkatkan oksida nitrat, molekul yang melemaskan pembuluh darah kita.
Baca juga: Cegah Penyakit Jantung dengan Rutin Konsumsi Serat Utuh
Mengontrol gula darah
Serat dalam terong ungu juga dapat menstabilkan kadar gula darah. Alasannya, karena serat tidak dapat dicerna, membuat tubuh membutuhkan waktu untuk menyerapnya.
Hal ini memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat dalam tubuh, sehingga mencegah lonjakan gula darah, yang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2.
Terong ungu juga mengandung flavonoid, antioksidan yang dapat menekan aktivitas alfa-amilase, enzim yang ditemukan dalam air liur yang bertugas memecah karbohidrat menjadi gula.
Dengan menghambat aktivitasnya, flavonoid dapat membantu memperlambat penyerapan dan peningkatan gula darah.