Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tikus Makan Tanaman? Coba Usir dengan Cara Berikut

Kompas.com - 02/09/2021, 10:24 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

Setelah pembersihan selesai, barulah memilih cara pengendalian tikus yang tepat.

  • Menggunakan perangkap dan umpan

Penggunaan perangkap dan umpan adalah cara mengusir tikus yang paling umum.

Sebelum mempraktikannya, cobalah pertimbangkan faktor lain yang dipengaruhi oleh umpan dan perangkap tikus.

Misalnya, hewan peliharaan kita mungkin bisa terluka jika sedang main di kebun dan tak sengaja menginjak perangkap yang dipasang di tempat terbuka.

Jadi, pastikan meletakkannya di area yang tidak biasa dilewati hewan peliharaan namun kerap dikunjungi tikus.

Umpan juga harus digunakan secara berhati-hati agar racun yang kuat tidak dimakan atau bersentuhan dengan hewan peliharaan.

Jika memiliki anak kecil, penggunaan umpan dan perangkap juga perlu dipertimbangkan dengan matang.

  • Memilih perangkap

Ada beberapa jenis perangkap tikus yang bisa kita pilih. Tapi, perangkap jepret adalah yang paling efektif.

Pasang perangkap di area yang kerap didatangi tikus.

Balut umpan perangkap dengan kain kasa jenuh dan selai kacang. Cara ini diyakini dapat mengundang hewan pengerat dan membuatnya singgah cukup lama hingga perangkap bekerja.

Kita bisa menempatkan perangkap tikus setiap 1,5-3 meter, tergantung luas kebun. Ganti umpannya setiap beberapa hari agar tetap segar.

Umpan adalah cara terbaik untuk mengurangi tikus di kebun dan melindungi agar tanaman tidak dimakan tikus.

Kebanyakan umpan mengharuskan tikus untuk memakannya selama beberapa hari sebelum bisa bekerja efektif.

Sementara racun seperti brodifacoum dan bromadiolone bisa bekerja cepat dan mampu mengendalikan tikus kebun setelah hanya satu kali makan.

Tapi, jika semua racun tikus masih gagal, cobalah mencari cara mengusir tikus lainnya, termasuk menanam tanaman yang dibenci tikus. Apa saja jenis tanaman yang dibenci tikus? Ulasan lengkapnya ada pada tautan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com