Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 02/09/2021, 10:47 WIB
Intan Pitaloka,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber realsimple

KOMPAS.com - Beberapa dari kita mungkin menggunakan moisturizer atau pelembab saat kondisi kulit kita kering. Lalu, berhenti mengenakannya ketika dirasa kulit telah membaik.

Padahal meskipun terlihat baik-baik, tetap saja kulit kita membutuhkan pelembap jika ingin mencapai tingkat kelembapan yang maksimum.

Selain itu, perlu diketahui bahwa melembapkan dengan cara yang salah dapat menyebabkan banyak masalah lain, termasuk kulit kering, gatal, iritasi, dan berjerawat.

Karena menghidrasi bisa disebut langkah paling penting dalam rutinitas perawatan kulit, kita perlu mengetahui sudah benarkah cara kita melakukannya, dan beberapa kesalahan menggunakan pelembab paling umum.

1. Mengaplikasikan pada kulit kotor

Salah satu "dosa" paling parah yang dilakukan banyak orang adalah mengoleskan lotion pelembab pada kulit yang kotor.

Pelembab yang baik membantu melapisi kulit kita. Lapisan ini menjaga kelembapan di dalam dan di luar dari bakteri, alergen, dan iritan.

Jadi, jika kita mengoleskan pelembap pada kulit yang kotor, ini sama saja kita mengunci semua hal buruk di atas, dan membuat kita rentan terhadap iritasi.

Perlu diingat bahwa kulit kita paling mampu menyerap dalam keadaan lembap. Untuk itu, selalu kenakan pelembap segera setelah mandi agar kulit kita siap mendapatkan perawatan berikutnya.

Baca juga: 5 Cara Pakai Pelembap Wajah Agar Hasilnya Maksimal

2. Tidak mengaplikasikannya pada kulit yang rentan jerawat

"Banyak pasien khawatir bahwa pelembap akan semakin menyumbat pori-pori mereka dan memperburuk jerawat," kata Charles Puza, M.D., dokter kulit bersertifikat.

Namun, tidak menghidrasi sama sekali akan menyebabkan kulit memproduksi lebih banyak minyak untuk mengimbanginya, dan justru dapat melanjutkan siklus breakout.

"Tidak semua pelembap itu sama, dan ada beberapa pelembap hebat di luar sana yang dapat melawan jerawat dan menambah kelembapan," tambah Dr. Puza.

Aturan praktisnya adalah selalu mengoleskan pelembab secara lebih tipis untuk area yang rawan jerawat.

Baca juga: Pelembap untuk Kulit Wajah Berminyak Tanpa Bikin Mengilap

3. Menggunakan pelembap yang sama untuk siang dan malam

Secara umum, rutinitas perawatan kulit siang dan malam tidak sama. Kecuali kita menggunakan serum tambahan, diketahui bahwa pagi hari membutuhkan pelembap dengan antioksidan dan SPF, sedangkan malam hari hanya berfokus pada perbaikan kulit.

"Secara pribadi, saya merekomendasikan menggunakan pelembap kombinasi dengan SPF 30 di pagi hari dan pelembab yang lebih tebal dan lebih menghidrasi di malam hari," kata Dr. Puza.

"Pelembab yang lebih tebal di malam hari membantu menghidrasi kulit kita sampai pagi."

4. Tidak sabar dengan hasilnya

Sangat mudah untuk menjadi tidak sabar ketika pelembap baru yang kita gunakan tidak menunjukkan hasilnya di kulit, tetapi jangan menyerah terlalu cepat. Kesabaran adalah kunci saat mencoba produk baru.

"Saya memberi tahu semua orang bahwa kita perlu memberikan waktu untuk produk setidaknya empat hingga enam minggu sebelum kita membuat opini yang tepat tentangnya," kata Dr. Puza.

Namun, jika suatu produk langsung menyebabkan iritasi, maka kita perlu menghentikan penggunaannya.

Baca juga: Pelembap Wajah Alami untuk Kulit Wajah Lebih Cantik

5. Tidak konsisten

Konsistensi dan kesabaran sangat penting dalam perawatan kulit.

"Kita perlu memberi waktu pada produk yang kita gunakan untuk bekerja," kata Dr. Puza.

"Kulit yang diaplikasikan produk yang terputus-putus atau tidak konsisten tidak akan memberi hasil terbaik."

Setelah kita memulai rutinitas perawatan kulit, entah itu dua langkah atau 19 langkah, pastikan untuk mematuhinya.

6. Melewatkan leher 

Salah satu tanda penuaan yang paling kentara adalah kerutan pada leher.

Leher kita pun terpapar banyak sinar matahari, jadi sangat penting untuk merawat leher dengan perhatian yang sama seperti yang kita berikan pada wajah. Ya, itu termasuk tabir surya, retinoid, dan pelembap yang menghidrasi.

Baca juga: Apa Beda Krim Pelembab Harga Jutaan dengan yang Murah?

7. Mengaplikasikannya dengan kasar

Kita semua mungkin tidak sadar, tetapi cara kita memakai pelembap dapat merusak atau menghancurkan rutinitas perawatan kulit kita.

"Saya memberi tahu semua pasien saya untuk tidak menggosok atau menarik kulit secara berlebihan," kata Dr. Puza.

"Untuk mencegah kulit kita dari kerusakan dan kerutan yang tidak perlu, maka aplikasikanlah secara lembut."

Pendekatan anti-penuaan terbaik adalah mengoleskannya dengan lembut dalam gerakan melingkar menggunakan ujung jari yang bersih, lalu gunakan jari manis kita untuk mengoleskan pelembap di area yang lebih halus seperti bagian bawah mata.

8. Mengenakan produk dengan pewangi pada kulit sensitif

Kita semua menyukai produk yang berbau harum, tetapi aroma yang tampaknya tidak berbahaya bisa menjadi penyebab di balik masalah kulit kita.

Cukup sulit untuk memahami bahan yang tercantum di sebagian besar produk kecantikan, apalagi istilah rumit yang digunakan merek untuk menggambarkan wewangian.

"Menurut pendapat saya dan sebagian besar pendapat ahli kulit, wewangian tidak diperlukan dan hanya menambah potensi iritasi pada produk yang digunakan," kata Dr. Puza.

Dan ingat, hanya karena sesuatu tidak beraroma tidak berarti itu bebas pewangi.

Langkah terbaik yang dapat kita lakukan adalah dengan membaca daftar bahan produk pelembap kita untuk memastikan sama sekali tidak ada pewangi atau bahan berbahaya lain.

Baca juga: Seberapa Sering Kita Perlu Memakai Pelembap Pada Kulit?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber realsimple
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com