KOMPAS.com - Tren membelikan buku dongeng untuk anak-anak kini sedang mendera para ibu muda. Tujuannya satu, yakni meningkatkan kecerdasan anak yang sedang dalam masa keemasan tumbuh kembangnya.
Pedagang buku anak-anak pun bertebaran di media sosial maupun e-commece. Jenisnya juga beragam, dari yang biasa, interaktif, sampai dilengkapi dengan berbagai fitur lainnya.
Seringkali, buku cerita berbahasa inggris yang diterbitkan percetakan asing dibandrol dengan harga selangit.
Namun jelas prestisenya juga lebih tinggi sehingga para orangtua berlomba membelikan buku tersebut bagi anaknya.
Harganya yang mahal atau kesulitan untuk mendapatkan buku tersebut, misalnya dengan sistem pra pesan dari luar negeri, bukanlah masalah.
Baca juga: Jangan Beli yang Bajakan, Ini 5 Situs Baca Buku Gratis dan Legal
Para orangtua muda kini memang jauh lebih peduli pada stimulasi kecerdasan buah hatinya lewat aktivitas membaca. Buku tersebut biasanya dipakai sebagai sumber untuk aktivitas mendongeng bagi si kecil.
Namun, sebenarnya bagaimana efektivitas buku dongeng berbahasa asing pada balita?
Ratih Ibrahim, M. M., psikolog klinis mengatakan buku dongeng luar boleh saja diperkenalkan kepada anak sejak dini. Apalagi jika tujuannya untuk memperkenalkan anak pada bahasa asing.
"Boleh, silahkan kalau niatnya agar anak bisa belajar dua bahasa," terangnya secara virtual pada virtual press conference Nestlé Dancow Nutritods “Dongeng Aku Dan Kau: Indonesia Mendongeng 2021”, Kamis (02/08/2021).
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.