KOMPAS.com – Infeksi Covid-19 masih menghantui banyak orang di dunia. Bahkan di Amerika Serikat, tingkat kematian pasien yang memerlukan alat bantu pernapasan mencapai sekitar 70 persen.
Salah satu faktor yang membuat penyakit ini mematikan adalah tingginya kadar virus tersebut dalam paru-paru pasien.
Fakta ini terungkap dalam sebuah penelitian baru yang dirilis pada jurnal Nature Microbiology pada Selasa (31/8/2021) lalu.
Baca juga: Latihan untuk Kembalikan Kapasitas Paru-paru Pasca Infeksi Covid-19
Penelitian baru tersebut menantang teori sebelumnya yang menyebut, infeksi simultan seperti pneumonia atau reaksi berlebihan dari sistem kekebalan tubuh adalah faktor signifikan dalam kematian pasien Covid-19.
Untuk mencapai kesimpulan itu, para peneliti menganalisis sampel bakteri dan jamur dari paru-paru 589 pasien Covid-19 dengan gejala parah, dan membutuhkan ventilator udara.
Hasilnya, ditemukan bahwa hampir semua paru-paru milik pasien yang meninggal dunia memiliki kadar virus 10 kali lebih banyak dibandingan pasien yang sembuh.
“Temuan kami membuktikan gagalnya tubuh dalam menghadapi jumlah besar virus yang menyerang paru-paru yang menjadi penyebab utama kematian dalam pandemi Covid-19.”
Demikian dikatakan pemimpin penelitian, Dr. Imran Sulaiman, seorang asisten profesor di Departemen Kedokteran NYU Langone Health.
Memang, belum ada bukti terkait apakah infeksi bakteri sekunder dapat menjadi penyebab kematian pasien.
Baca juga: Nikotin Lindungi Paru-paru dari Infeksi Covid-19, Benarkah?
Namun, diperkirakan hal ini disebabkan karena pasien menerima antibiotik dalam jumlah besar.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.