Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal "Booty Bumping", Metode Konsumsi Obat Terlarang Secara Anal

Kompas.com - 04/09/2021, 11:00 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber Healthline

KOMPAS.com - Kasus penyalahgunaan narkoba yang menjerat Coki Pardede mengungkap teknik penggunaan sabu yang masih cukup asing di masyarakat.

Disebutkan bahwa komika tersebut menggunakan obat terlarang dengan cara menyuntikkannya secara anal. Polisi menyebut, Coki mengaku efeknya obat tersebut jauh lebih terasa dibandingkan disuntikkan atau dibakar.

Metode ini memang belum lazim di Indonesia namun sudah menjadi perhatian di dunia medis, khususnya di Amerika Serikat.

Cara ini dikenal dengan istilah booty bumping atau boofing, ada juga yang menyebutnya dengan plugging, hooping, dan up your bum. Penggunaannya tidak terbatas hanya untuk sabu namun juga heroin, kokain serta alkohol.

Baca juga: Polisi: Coki Pardede Pakai Sabu dengan Cara Suntik

Ada yang menggunakannya dengan cara mencampurkan sabu dengan air dan disuntikkan ke anus.

Alternatif lainnya memakai injektor pelumas (lube shooters atau lube launchers) untuk melakukan booty bump. Cara ini dianggap lebih nyaman karena bentuknya dirancang khusus untuk memasukkan cairan ke dalam rongga dubur.

Alternatif yang paling ekstrem, pecandu narkoba akan langsung memasukkan sabu ke dalam anusnya tanpa campuran atau bantuan alat apapun.

Di masa lalu, kebiasaan ini dikaitkan dengan praktik homoseksual, transgender dan orang yang berkaitan dengan seks anal. Faktanya, boofing mungkin dilakukan oleh semua pecandu narkoba termasuk orang yang tidak tertarik dengan seks anal.

Baca juga: Coki Pardede, Jadi Pencandu Sabu biar Pede

Ketergantungan tinggi, butuh efek cepat

Seseorang yang melakukan booty bump mengindikasikan tingkat ketergantungan narkoba yang parah. Seseorang yang kecanduan akan berusaha mendapatkan efek narkoba sesering dan secepat mungkin termasuk dengan menambah variasi dan metoda yang dipakainya.

Boofing, yang dilakukan dengan memasukkan narkoba ke anus, akan mempercepat seseorang merasakan sensasi high.

Video Coki Pardede saat dijebak pertanyaan terkait narkoba jenis sabu oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.DOK. Bidik layar YouTube/Majelis Lucu Video Coki Pardede saat dijebak pertanyaan terkait narkoba jenis sabu oleh Ditresnarkoba Polda Metro Jaya.

Alasannya, rongga anus memiliki jumlah pembuluh darah yang tinggi dan lapisan permukaan yang lebih tipis. Oleh sebab itu, zat yang dimasukkan ke dalam area ini dapat diserap lebih cepat dibandingkan dengan konsumsi oral.

Dibandingkan metode suntik, menggunakan sabu dengan boofing juga menghindarkan seseorang dari kerusakan kulit maupun kecurigaan orang lain akan ketergantungannya.

Seberapa cepat efeknya akan dirasakan?

Penggunaan sabu via anal memunculkan efek yang cukup kilat, hanya butuh waktu beberapa menit saja. Dikutip dari Healthline, hanya butuh waktu 3-5 menit saja sampai pemakai mulai merasa high.

Efeknya juga bisa bertahan selama berjam-jam meskipun ini durasinya tergantung jumlah zat yang dipakai dan toleransi tubuh seseorang.

Baca juga: 3 Jenis Narkoba Paling Bikin Kecanduan, Sabu-sabu Termasuk 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Healthline
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com