Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/09/2021, 20:09 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gagap adalah sebuah kelainan berbicara yang menyebabkan masalah dalam frekuensi dan aliran bicara. Menurut penelitian, lima persen anak mengalami gagap saat mereka mulai belajar berkomunikasi.

Lalu, dari lima persen jumlah ini, 75 persennya berhasil sembuh pada akhir masa kanak-kanak, sementara sebagian lagi berhasil sembuh pada usia remaja. Sekitar satu persen anak masih memiliki gangguan berbicara ini sampai dewasa.

Gagap dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu gagap perkembangan, gagap neurogenik, dan gagap psikogenik. Diperlukan pemeriksaan dan penilaian dari dokter anak atau ahli terapi wicara untuk menentukan jenis gagap yang dialami anak. 

 

Sebagai orang yang paling dekat dengan anak, orangtua harus mendampingin dan membantu anak yang mengalami masalah berbicara hingga mereka mulai lancar berbicara.

Baca juga: Biarkan Anak Belajar dari Kegagalan Agar Lebih Tangguh

Berikut ini beberapa tips yang bisa dicoba orangtua untuk membantu menolong anak yang mengakami gagap.

Selalu dengarkan anak

Orangtua harus mendengarkan kata-kata dan pesan yang ingin anak sampaikan, bukan fokus pada kesulitannya berbicara.

Jadi, dibanding mengomentari bicaranya yang patah-patah, orangtua harus mencoba dan meminjamkan kata-kata mudah kepada anak agar mereka dapat menyelesaikan kalimat dengan mudah.

Hal ini akan membuat anak merasa lebih santai dan percaya diri karena mereka tahu bahwa pesan mereka dipahami oleh orangtua.

Lalu, jika anak tidak nyaman berbicara di depan orang lain, jangan memaksanya untuk membacakan puisi atau menceritakan lelucon. Sebab, ini hanya membuat anak merasa frustrasi.

Baca juga: Presiden Joe Biden Beri Harapan Bagi Jutaan Orang Gagap

Beri anak respons yang baik dan jangan mengritik

Semua anak tentu melewati fase di mana mereka mengalami masalah saat mengucapkan suatu silabel atau kata. Biasanya, hal ini terjadi saat anak berusia dua hingga lima tahun.

Mereka juga harus belajar berulang-ulang untuk menggambar garis lurus, mewarnai bagian dalam gambar dan minum susu dari cangkir. Jadi, hargai anak karena telah berusaha keras agar lancar berbicara.

Bantu mereka memilih gaya komunikasi yang mudah

Untuk membuat anak merasa percaya diri dan bisa mengekspresikan pikiran dengan nyaman, orangtua tidak boleh memaksakan model komunikasi pilihan mereka sendiri.

Jadi, jika anak suka berbicara cepat, sebaiknya orangtua tidak menyuruhnya berbicara lambat, atau sebaliknya. Kebebasan ini membantu mengurangi ketegangan pada anak gagap, yang biasanya dirasakan anak saat berkomunikasi dengan orang lain.

Baca juga: Tanda-tanda Disleksia pada Anak yang Perlu Diketahui Orangtua

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com