BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Milo

Simak, Ini Sederet Nutrisi Penting bagi Anak yang Aktif dan Senang Berolahraga

Kompas.com - 06/09/2021, 15:54 WIB
Yussy Maulia Prasetyani,
Sheila Respati

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seiring pertambahan usia, aktivitas anak pun semakin padat. Oleh karena itu, orangtua perlu menyesuaikan kebutuhan asupan gizi untuk menunjang aktivitasnya.

Asupan nutrisi dan energi harian menjadi hal yang penting untuk diperhatikan orangtua apabila anak punya segudang kegiatan atau senang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

Berdasarkan angka kebutuhan gizi (AKG) yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada 2019, jumlah asupan energi yang dibutuhkan anak-anak usia sekolah 7-12 tahun berkisar 1.650-2.000 kilokalori (kkal) per hari.

Kebutuhan tersebut bisa bertambah seiring aktivitas yang dijalani anak. Untuk anak laki-laki berusia 6-8 tahun dan gemar berolahraga atau beraktivitas fisik, menurut AKG Kemenkes, kebutuhan kalori per harinya adalah 1.800-2.100 kkal. Sementara, anak laki-laki usia 9-10 tahun membutuhkan 2.275-2.475 kkal per hari.

Baca juga: Agar Anak Tetap Aktif, Ini Deretan Kegiatan Seru yang Bisa Dilakukan di Rumah

Untuk anak perempuan berusia 6-8 tahun dengan kegemaran yang sama, kebutuhan energinya mencapai 1.650-1.950 kkal per hari dan usia 9-10 tahun membutuhkan 2.125-2.300 kkal per hari.

Memenuhi kebutuhan gizi dan energi anak yang meningkat pun tidak cukup hanya dengan menambah porsi makan. Pasalnya, porsi makan yang banyak belum tentu mengandung nutrisi seimbang.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan melalui Journal of Sports Medicine (2005) mengungkap bahwa nutrisi seimbang dapat memastikan tubuh anak mendapat energi cukup dan mempercepat pemulihan tubuh setelah beraktivitas.

Lalu, apa saja asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh anak-anak dengan aktivitas tinggi dan bagaimana fungsinya? Simak daftar berikut. 

Baca juga: Anak-anak Jepang Disebut Paling Bahagia dan Sehat di Dunia, Ini Rahasianya

1. Kalsium

Kalsium merupakan salah satu nutrisi utama yang dibutuhkan oleh anak-anak dalam masa pertumbuhan. Mengutip laman Healthy Kids, Selasa (15/6/2021), kalsium berfungsi menjaga kesehatan tulang dan gigi, mendukung kinerja sistem saraf dan otot, serta memperlancar peredaran darah.

Kalsium bisa didapat dengan mengonsumsi susu dan produk olahannya, seperti keju cheddar atau yogurt. Dairy product ini memiliki kandungan kalsium terbanyak dibandingkan jenis makanan lainnya.

Kalsium juga dapat ditemukan dalam kacang kedelai, kacang almon, ikan sarden, dan sayuran hijau seperti brokoli dan pakcoy.

Berdasarkan panduan dalam penelitian di Journal of Pediatrics (1999), anjuran konsumsi kalsium untuk anak usia 6-10 tahun adalah 800-1.200 miligram (mg) per hari. Sementara, untuk usia 11-18 tahun adalah 1.200-1.800 mg per hari.

Baca juga: Tidak Hanya Susu, Ini 7 Makanan yang Mengandung Kalsium Tinggi

2. Zat besi

Ilustrasi anak aktif berolahraga.Dok. Nestlé MILO Ilustrasi anak aktif berolahraga.

Selain kalsium, anak-anak aktif juga membutuhkan zat besi. Dikutip dari laman Mayo Clinic, zat besi meningkatkan produksi hemoglobin sehingga memperlancar aliran oksigen ke seluruh tubuh.

Anak yang tidak mendapat asupan zat besi secara cukup berpotensi mengalami defisiensi zat besi. Kondisi ini dapat menimbulkan masalah, seperti kulit pucat, cepat lelah, tidak nafsu makan, dan gangguan perilaku.

Masih dari laman Mayo Clinic, asupan zat besi yang dianjurkan untuk anak-anak usia 9-13 tahun adalah 10 mg per hari. Memasuki usia pubertas, yaitu 14-18 tahun, anak laki-laki membutuhkan asupan zat besi 11 mg per hari, sedangkan anak perempuan membutuhkan 15 mg per hari.

3. Vitamin B kompleks

Vitamin B kompleks terdiri atas B1, B2, B3, B5, B6, B7, B9, dan B12. Secara umum, vitamin B kompleks bekerja sebagai “bahan bakar” agar tubuh dapat berfungsi dengan baik.

Baca juga: Kemendikbud: Seperti Ini Kebutuhan Zat Gizi Anak Usia Dini

Selain itu, penelitian yang dimuat di jurnal Nutrients (2016) juga menemukan bahwa vitamin B kompleks dapat membantu meningkatkan fungsi otak dan mengontrol kadar asam amino alami pada tubuh. Untuk diketahui, asam amino yang terkontrol dapat mencegah risiko penyakit kardiovaskular.

Oleh karena itu, penuhi kebutuhan asupan vitamin B kompleks anak dengan rajin memberikan menu makanan, seperti bayam, kembang kol, telur, kacang almon, salmon, serta produk susu dan olahannya setiap hari.

4. Vitamin D

Melansir laman National Health Services (NHS) Inggris, Senin (3/8/2020), vitamin D berfungsi membantu penyerapan kalsium dalam tubuh sehingga mengoptimalkan pertumbuhan tulang dan gigi pada anak. Vitamin D juga dapat mencegah anak mengalami kerapuhan tulang atau osteoporosis.

Kandungan vitamin D dapat diperoleh dari sejumlah makanan, seperti kuning telur, daging merah, salmon, sarden, dan ikan kembung. Vitamin ini juga bisa didapat melalui paparan sinar ultraviolet B (UV B) dari matahari.

Baca juga: 10 Makanan yang Membantu Mempercepat Pemulihan Saat Sakit

Oleh karena itu, anak-anak dianjurkan untuk rajin melakukan aktivitas di luar ruangan sehingga terpapar sinar matahari dan tubuhnya dapat membentuk vitamin D.

5. Vitamin C

Vitamin C juga punya peranan penting bagi tubuh anak. Melansir laman WebMD, Senin (22/3/2021), vitamin C dapat meningkatkan kekebalan tubuh, mencegah kerusakan pada sel tubuh, dan merawat kesehatan tulang dan gigi.

Secara alami, kandungan vitamin C dapat ditemukan pada jeruk, stroberi, tomat, brokoli, dan ubi jalar. Vitamin ini juga dapat diperoleh dengan mengonsumsi suplemen.

Adapun anak usia 4-8 tahun dianjurkan mendapat asupan vitamin C sejumlah 25-650 mg per hari. Sementara itu, anak-anak usia 9-13 dianjurkan mengonsumsi vitamin C sebanyak 45-1.200 mg per hari.

Baca juga: Jenis Olahraga Anak Sesuai Usia dan Perkembangannya

6. Fosfor

Sama seperti kalsium, fosfor merupakan mineral yang berfungsi untuk memperkuat struktur tulang dan gigi. Tak hanya itu, dikutip dari Medical News Today, Senin (1/7/2019), fosfor juga berfungsi untuk memperkuat otot dan memelihara kesehatan ginjal.

Fosfor dapat diperoleh dengan mengonsumsi ayam, seafood, kacang-kacangan, gandum, dan susu serta produk olahannya.

Anak-anak pun membutuhkan asupan fosfor yang cukup besar, yakni 500 mg per hari untuk usia 4-8 tahun dan 1.250 mg per hari untuk usia 9-18 tahun.

Itulah enam nutrisi penting beserta fungsinya yang harus dipenuhi agar kebutuhan gizi dan energi anak terpenuhi. Mulai sekarang, Anda sebagai orangtua dapat lebih cermat dalam menyusun menu makan anak agar lebih bergizi dan seimbang.

Baca juga: Resep Tiramisu Milo, Camilan Anak yang Enak dan Gampang

Anda juga dapat memberikan minuman cokelat bernutrisi seperti Nestlé Milo untuk melengkapi kebutuhan gizi dan energi pada anak yang aktif dan senang berolahraga.

Nestlé Milo mengandung kebaikan nutrisi susu, vitamin B2, B3, B6, dan B12, vitamin C, vitamin D, serta mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi.

Seluruh nutrisi tersebut dibutuhkan untuk mendukung tumbuh kembang anak serta menunjang aktivitas belajar dan fisik anak.

Kandungan cokelat yang enak dengan rasa khas serta malt yang bergizi menjadikan Nestlé Milo pas dikonsumsi sebagai sarapan berenergi ataupun minuman lezat untuk menambah semangat anak dalam beraktivitas.

Ingin dapatkan informasi selengkapnya mengenai peran nutrisi dalam makanan bagi kesehatan anak? Anda bisa mengikuti Kuliah Whatsapp (Kulwap) Milo. Cek jadwalnya dan segera daftarkan diri Anda melalui tautan ini.


komentar di artikel lainnya
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com