KOMPAS.com – Mayoritas orang berusaha menghindari keringat. Sebab, selain terasa lengket di kulit, keringat juga kerap membuat tubuh kita memiliki bau tidak sedap.
Kendati demikian, keringat ekrin atau keringat asin itu penting, karena bisa membantu menyesuaikan suhu tubuh. Tanpa keringat, tubuh kita berisiko mengalami overheating.
Namun, menjaga suhu tubuh bukan satu-satunya manfaat alami dan sehat dari keringat yang diproduksi dari dua hingga lima juta kelenjar keringat ekrin di seluruh rubuh kita.
Berikut ini, ada empat manfaat keringat ekrin bagi kesehatan kita, seperti dilansir dari Real Simple.
Baca juga: Semakin Banyak Keringat Tanda Olahraga Sukses, Benarkah Demikian?
Baik untuk kulit
Keringat dibutuhkan kulit untuk memicu sejumlah racun muncul ke permukaan kulit. Selain itu, keringat bisa membuat kulit bercahaya, karena tetesan air yang merembes keluar dari pori-pori bisa menjadi pelembap alami.
Bahkan, penelitian menunjukkan bahwa berkeringat dapat meningkatkan dan mempertahankan hidrasi kulit ketika terjadi peradangan. Lalu, keringat juga mengandung jejak urea yang biasa disebut humektan.
Kendati demikian, membiarkan keringat menempel kulit dalam waktu yang lama menimbulkan efek sebaliknya, seperti menyebabkan jerawat, mendorong terjadinya infeksi, dan memperburuk folikulitis atau radang folikel rambut.
"Bakteri kulit menyukai lingkungan yang hangat dan basah. Bakteri juga akan tumbuh subur ketika kulit panas dan basah,” ujar dermatolog Corey L. Hartman.
Lalu, bakteri akan menumpuk di folikel rambut dan dapat menyebabkan benjolan nanah dan peradangan, serta menyebabkan gatal, iritasi, dan hiperpigmentasi jika tidak ditangani
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.