KOMPAS.com - Angelina Jolie mengaku kerap merasa tidak aman saat menjalani pernikahan dengan aktor peraih Oscar, Brad Pitt.
Hal tersebut diungkapkan aktris kondang Hollywood tersebut dalam wawancara dengan The Guardian, berkaitan dengan buku barunya yang berjudul "Know Your Rights".
Jolie mengaku sering mengkhawatirkan keselamatan anak-anak dan keluarganya selama pernikahannya dengan aktor kawakan itu.
Baca juga: Raih 1,7 Juta Followers dalam 1 Jam, Angelina Jolie Kalahkan Rekor Jennifer Aniston
Meski demikian, dia tidak menguraikan lebih jauh hal yang menjadi akar kecemasannya itu.
Namun, pertimbangan itu cukup bagi Jolie untuk kemudian memutuskan berpisah dengan pria yang menikahinya pada tahun 2014 itu.
"Saya bukan tipe orang yang membuat keputusan seperti keputusan yang harus saya buat dengan enteng," kata Jolie.
“Butuh banyak waktu untuk berada dalam posisi di mana saya merasa harus berpisah dari ayah dari anak-anak saya,” sambung dia.
Baca juga: Intip, Gaya Minimalis Angelina Jolie di Paris
Lalu, ada pula persoalan lain yang juga sering muncul dalam pernikahan duo megabintang ini.
Problema tersebut berakar dari kesediaan Brad Pitt untuk tetap bekerja sama dengan Harvey Weinstein, produser top yang terjerat skandal kekerasan seksual di Hollywood.
Jolie mengaku, Weinsten pernah melecehkannya secara seksual ketika dia masih muda.
Meski tidak disebutkan secara spesifik kejadiannya, aktris berbibir sensual ini pernah membintangi film produksi Weinsten, "Playing by Heart", ketika berusia 21 tahun.
Namun Brad Pitt malah menjalin kerjasama dengan predaktor seksual tersebut sebagai produser untuk film thriller noir, "Killing Them Softly".
Film itu juga kemudian didistribusikan oleh perusahaan milik Weinstein.
"Kami bertengkar tentang (keterlibatan Weinstein)," kata ibu enam anak ini.
Baca juga: Angelina Jolie Diprediksi Menangi Hak Asuh 5 Anaknya
"Tentu saja itu menyakitkan," ujar dia soal keputusan ayah biologis tiga dari anaknya itu.