Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 12:22 WIB
Nabilla Tashandra

Editor

4. Pilih matcha

Matcha dan teh hijau sama-sama berasal dari tanaman Camellia sintesis, yang berasal dari China.

Namun, matcha ditanam berbeda dari teh hijau biasa.

Semak matcha terlindung dari sinar matahari selama sekitar 20-30 hari sebelum panen.

Ketika mengonsumsi matcha, kita menelan semua bagian daunnya. Itulah mengapa matcha disebut lebih baik karena mengandung lebih tinggi kafein dan antioksidan.

Secangkir matcha standar yang dibuat dari empat sendok bubuk matcha mengandung sekitar 280 mg kafein. Jumlah ini secara signifikan lebih tinggi daripada teh hijau biasa yang menyediakan sekitar 35 mg kafein.

Namun, ingatlah bahwa kandungan kafein ditentukan oleh beberapa faktor, termasuk dari berapa jumlah bubuk matcha yang kita seduh.

Selain itu, kandungan antioksidan di dalam matcha 137 kali lebih banyak daripada varietas teh hijau tingkat rendah dan tiga kali lebih banyak daripada teh berkualitas tinggi lain.

Baca juga: Apa Saja Manfaat Matcha untuk Kesehatan?

5. Seduh dengan benar

Pastikan menyeduh teh dengan air panas, namun jangan sampai mendidih. Air panas yang mendidih tidak baik untuk katekin yang terkandung di dalam teh.UNSPLASH/ORIENTO Pastikan menyeduh teh dengan air panas, namun jangan sampai mendidih. Air panas yang mendidih tidak baik untuk katekin yang terkandung di dalam teh.
Berhati-hatilah ketika menyeduh teh hijau. Pastikan airnya panas namun jangan sampai mendidih karena tidak baik untuk katekin yang terkandung di dalamnya.

Untuk mencapai kematangan air yang pas, tunggu air mendidih dan biarkan selama sekitar 10 menit.

Setelah itu, tuang air ke cangkir teh dan seduh selama sekitar satu menit sebelum disajikan.

Gunakan sendok untuk mengaduknya sehingga terlihat seperti buih di permukaan teh.

Baca juga: Empat Kesalahan dalam Menyeduh Teh

6. Minum setelah sarapan dan makan siang

Kebanyakan ahli gizi menyarankan untuk minum teh hijau untuk diet tepat setelah sarapan dan makan siang, ketika tingkat metabolisme tubuh kita adalah yang tertinggi.UNSPLASH/SARA JOHNSTON Kebanyakan ahli gizi menyarankan untuk minum teh hijau untuk diet tepat setelah sarapan dan makan siang, ketika tingkat metabolisme tubuh kita adalah yang tertinggi.
Menurut NDTV, kebanyakan ahli gizi menyarankan untuk minum teh hijau untuk diet tepat setelah sarapan dan makan siang, ketika tingkat metabolisme tubuh kita adalah yang tertinggi.

Minum teh hijau akan membuat metabolisme tubuh lebih cepat, yang pada akhirnya membantu makanan dicerna dengan lebih baik.

Namun, kita sebetulnya bisa mengonsumsi teh hijau kapan saja.

Selain itu, penting untuk dipahami bahwa minum teh hijau untuk diet bukanlah satu-satunya upaya yang bisa kita lakukan.

Untuk menurunkan berat badan, penting untuk mempertimbangkan faktor lainnya, termasuk pola makan secara keseluruhan, rutinitas olahraga, mengurangi tingkat stres, hingga tidur cukup.

Baca juga: Ketahui, Waktu Terbaik dan Terburuk untuk Minum Teh Hijau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com