Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 07/09/2021, 18:16 WIB
Anya Dellanita,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Membedakan gejala kecemasan dengan penyakit lain

Selain itu, ada banyak penyakit yang ditandai dengan nyeri dada, seperti serangan jantung, gangguan pencernaan hingga serangan kandung empedu atau emboli (pembekuan) di paru-paru. Karena itulah, cukup sulit untuk membedakan mana nyeri dada karena kecemasan atau lainnya.

Kendati demikian, kita tetap bisa membedakannya. Salah satunya, dengan mengevaluasi peristiwa dalam hidup yang sedang kita hadapi. Apakah ada stresor yang membuat kita cemas atau masalah yang sulit dipecahkan.

Baca juga: 3 Jenis Nyeri Dada yang Wajib Diwaspadai

Selain itu, jika ada riwayat serangan jantung atau pengentalan darah dalam keluarga, kemungkinan besar nyeri yang kita rasakan itu bukanlah gejala kecemasan.

Waspadai perasaan sesak yang menekan dada, itu bisa jadi serangan jantung. Untuk dada sesak yang muncul setelah aktivitas fisik, biasanya terkait dengan kondisi jantung.

Namun, rasa sakitnya yang tidak berlangsung lama, hanya sekitar lima sampai 10 detik, biasanya merupakan gejala kecemasan.

Untuk memastikan penyebab nyeri dada yang kita rasakan sebaiknya lakukan pemeriksaan ke dokter.

Bagaimana jika mengalami nyeri dada?

Jika telah yakin bahwa nyeri dada diakibatkan kecemasan, cara menanganinya tidak sulit.

Pertama, kita harus mengubah napas pendek dan dangkal ke napas yang lebih panjang dan dalam. Bernapas panjang dan dalam ini bisa dilatih melalui meditasi dan latihan napas lain.

Lalu, cobalah “bicara” dengan diri sendiri menggunakan beberapa teknik kognitif-perilaku (CBT) agar diri lebih santai. CBT juga dapat membantu kita menghilangkan kecemasan yang dipicu dari faktor luar.

Olahraga juga dapat membantu untuk mengatur ulang pusat kecemasan. Lakukan olahraga ringan seperti berjalan kaki, berlari, atau bersepeda.

 Baca juga: Cara Membiasakan Berpikir Positif untuk Mengatasi Kecemasan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com