3. Belajar untuk fleksibel
Perubahan jadwal traveling bisa saja terjadi secara mendadak karena banyak faktor. Misalnya ada anggota keluarga yang sakit atau cuaca buruk.
Oleh sebab itu, anak-anak bisa belajar untuk lebih fleksibel saat sedang bepergian dalam kondisi apa pun.
Catherine Parker, ibu dari tiga anak dan pendiri Carful of Kids, mengatakan kepada Insider bahwa kemampuan beradaptasi dapat dipelajari anak-anak melalui traveling.
Baca juga: Sudah Vaksin Covid-19, Bolehkah Traveling?
Sehingga, mereka lebih siap menghadapi lika-liku kehidupan dan hal ini menjadi sesuatu yang sangat berguna, terutama selama masa pandemi.
"Setiap kali ada sesuatu yang berubah, kami bisa mengikutinya dan membicarakannya," ujar dia.
4. Tidak egois
Ibu dari tiga anak sekaligus pendiri situs TravelingMom, Kim Orlando mengatakan bahwa anak-anaknya telah belajar nilai pelayanan dan tidak egois di banyak liburan bersama.
5. Keluar dari zona nyaman
"Keluar dari zona nyaman adalah salah satu bagian terbaik dari traveling untuk keluarga saya," kata Jessica Gee, ibu tiga anak dari The Bucket List Family.
Dia mengatakan bahwa traveling memaksa orang untuk menghadapi situasi dan peluang yang mungkin tidak sering mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Anak-anak juga bisa memperluas zona nyaman mereka dengan mencoba sesuatu yang baru dan banyak berkembang melalui traveling.
Baca juga: Biar Aktivitas Traveling Enggak Monoton, Coba 4 Kegiatan Sport Ini
6. Memperkuat ikatan keluarga
"Ketika satu keluarga bepergian bersama, ikatannya akan menjadi semakin kuat," kata Kosman.
Menurut dia, traveling membuat ikatan keluarga yang kuat untuk bertahan dari penundaan jadwal yang lama dan sesekali harus menginap di tempat yang agak sempit.
7. Bisa mengatur keuangan
Bepergian tidak harus menghabiskan banyak biaya, tetapi sering kali juga tidak murah.
Untuk itu, melibatkan anak-anak dalam perencanaan, termasuk mendiskusikan biaya liburan dan aktivitas tertentu, membantu mereka menghargai pengorbanan yang dilakukan untuk mewujudkan perjalanan.
Di samping itu juga mengajari mereka cara memprioritaskan aktivitas yang perlu dilakukan dan tidak perlu dilakukan.
"Sebelum bepergian, kami selalu duduk bersama anak-anak dan berbicara tentang tempat-tempat yang ingin dikunjungi, serta anggaran kasar di sepanjang jalan," terang Kosman.
Baca juga: Merasakan Gejala Covid-19 Saat Berlibur, Apa yang Harus Dilakukan?
8. Tidak ketergantungan gadget
Gee mengungkapkan bahwa saat traveling, keluarganya jarang mengaktifkan ponsel dan tablet.
"Terkadang kita hanya perlu menyingkirkan teknologi dan berhenti menggunakannya sebagai penopang," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.