Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 07:00 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Bagaimana jika bayi tidur dalam posisi miring?

Rupanya, posisi tidur seperti ini juga tidak dianjurkan karena ada kemungkinan bayi bergerak selama tidur dan beralih ke posisi tengkurap.

Baca juga: 8 Manfaat Sehat dari Tidur Telentang, Sudah Tahu?

Lebih aman tidur telentang

American Academy of Pediatrics merekomendasikan agar bayi tidur dalam posisi telentang hingga berusia satu tahun.

Saat telentang, posisi kepala bayi tidak terhalang apa pun sehingga bayi bisa bernapas lebih mudah.

Posisi telentang juga bisa mengurangi risiko kematian mendadak pada bayi.

Sebuah riset yang dimuat dalam jurnal Jama Network menemukan, jumlah kasus SIDS berkurang lebih dari 50 persen di negara-negara yang menganjurkan para orangtua untuk menidurkan bayi secara telentang.

Namun, ada kecenderungan bayi yang tidur telentang mengalami pertumbuhan rambut yang terhambat di bagian belakang kepala.

Kendati demikian, kondisi ini bisa diatasi dengan mengganti posisi tidur bayi di bawah pengawasan orangtua, atau mengajak bayi bermain dalam posisi tengkurap.

Sementara itu, jika bayi berisiko tersedak ketika tidur telentang, orangtua tidak perlu khawatir.

Posisi telentang adalah posisi tidur yang nyaman bagi bayi, dan dapat mencegah bayi tersedak.

Baca juga: Apa Saja yang Bisa Didengar Bayi Dalam Kandungan ?

Ketika bayi sudah berusia satu tahun, barulah orangtua dapat memertimbangkan untuk menidurkan bayi dalam posisi tengkurap.

Pasalnya, bayi satu tahun umumnya dapat berguling dari posisi tengkurap kembali ke posisi telentang.

Jika ingin menidurkan bayi berusia satu tahun dalam posisi tengkurap, perhatikan lingkungan sekitar bayi tidur. Tidak perlu meletakkan boneka, bantal atau selimut.

Di samping itu, hindari penggunaan sprei yang longgar karena sprei tersebut berisiko terlipat saat bayi tidur tengkurap, dan menyebabkan hidung bayi terhalang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com