Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamu Termasuk Orang yang Berhati-hati, Apa Manfaatnya?

Kompas.com - 09/09/2021, 07:54 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam wawancara kerja atau berkumpul dengan teman, pernahkah kita dipandang sebagai orang yang terbiasa berhati-hati saat bertindak?

Jika benar demikian, itu adalah kabar bagus buat kita.

Sifat berhati-hati (conscientiousness) dan penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu rupanya merupakan ciri-ciri orang yang mampu meraih kesuksesan.

Berhati-hati di sini artinya tidak sembrono atau nekat, tetapi juga tidak takut atau selalu ragu-ragu.

Menurut kamus Merriam-Webster, conscientiousness didefinisikan sebagai "sangat berhati-hati dalam melakukan apa yang seharusnya kita lakukan" alias penuh pertimbangan.

Kewaspadaan dan ketelitian

Kehati-hatian merupakan salah satu dari lima sifat besar kepribadian atau big five personality traits model, yang mencakup:

- Ekstraversi (extraversion): kenyamanan seseorang dalam berinteraksi dengan orang lain

- Neurotisisme (neuroticism): kemampuan seseorang menahan tekanan atau masalah

- Keramahan (agreeableness): kepribadian yang ingin menghindari konflik dan bisa diajak bekerja sama

- Kehati-hatian (conscientiousness): berhati-hati dalam melakukan suatu tindakan

- Keterbukaan (openness to experience): ketertarikan terhadap hal baru dan keinginan memelajari sesuatu yang baru

Orang dengan sifat berhati-hati cenderung disiplin, terorganisir, dan memiliki keinginan untuk mencapai prestasi.

Baca juga: Terungkap, Hubungan Sifat Murah Hati dan Suksesnya Kehidupan Seks

Individu yang menunjukkan kehati-hatian disebutkan memiliki prestasi lebih baik di sekolah, mampu menjaga hubungan pernikahan lebih langgeng, dan memeroleh pekerjaan yang lebih baik.

Orang yang berhati-hati mungkin tidak menganggap dia memiliki sifat tersebut, karena orang seperti ini umumnya tidak mementingkan diri sendiri.

Selain itu, disebutkan pula orang yang berhati-hati memiliki risiko stroke lebih rendah, menurunkan tekanan darah, dan risiko lebih rendah terkena penyakit Alzheimer.

The National Institute on Aging menemukan, sifat berhati-hati berkaitan dengan pendapatan dan kepuasan bekerja.

Satu studi menunjukkan bahwa kehati-hatian adalah faktor terpenting untuk mendapatkan dan memertahankan pekerjaan.

Sebuah studi yang dimuat dalam European Journal of Personality mengungkap, partisipan yang stabil secara emosional dan berhati-hati memiliki pendapatan dan kepuasan kerja yang lebih tinggi.

Orang yang berhati-hati akan datang ke kantor tepat waktu, sangat terorganisir, fokus menyelesaikan tugas, dan membantu rekan kerja.

Berhati-hati adalah sifat karakter yang dicari setiap perusahaan dalam diri calon karyawan baru.

Sementara itu, siswa yang berhati-hati akan lebih berhasil karena mereka mau menaati aturan sekolah.

Studi lain dari Yale University yang diterbitkan dalam Journal of Research in Personality menemukan, kehati-hatian adalah ciri kepribadian yang paling konsisten dan berkorelasi kuat dengan kesuksesan akademis.

Menjadi pribadi yang berhati-hati tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kita memerlukan waktu, kesabaran, dan kecerdasan.

Baca juga: Bedakan Sifat Pemalu dengan Gangguan Kecemasan Sosial

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com