Cara mengajari anak membaca ini sering kali berhasil karena anak dapat berlatih beberaapa kali tanpa kehilangan fokusnya.
Orangtua juga bisa mencatat jumlah kata yang dibaca anak per menit dan jumlah kata-kata yang menantang untuk dibaca oleh anak.
Dengan cara ini, anak juga akan mengetahui bahwa kemampuan membacanya membaik dari hari ke hari dan akan semakin semangat untuk merayakan pencapaiannya.
Orangtua juga bisa memberi apresiasi atau hadiah jika anak menunjukkan kemajuan dalam membaca.
Baca juga: Gejala Autisme pada Anak Usia 4 Tahun
Membaca bersama anak juga bisa menjadi alternatif cara agar anak cepat membaca. Ini bisa dilakukan dengan bergantian atau membaca bersama dengan suara keras.
Ketika membaca bersama, orangtua juga bisa mengganti beberapa kata dengan kata lainnya untuk memperkaya kosakata anak.
Tak perlu semua bagian dibaca bersama. Tawarkan anak jika ingin membaca kalimat atau bagian tertentu sendiri.
Baca juga: Menulis dengan Tangan Membuat Anak Belajar Lebih Baik
Ini disebut bibliotherapy. Bibliotherapy adalah memilih buku yang bisa membantu anak menemukan solusi terhadap masalah yang mereka hadapi. Ini tak hanya menjadi cara agar anak cepat membaca tetapi juga membantunya menghadapi masalah, seperti perundungan (bullying) atau penolakan di sekolah.
Baca juga: Seberapa Efektif Buku Dongeng Berbahasa Asing pada Balita?
Audiobook juga bisa menjadi cara agar anak cepat membaca karena mereka bisa ikut membaca buku yang dibacakan oleh orang lain.
Anak juga bisa mendengarkan buku favoritnya terus-menerus ketika orangtua mungkin sedang tidak bisa mendampinginya.
Baca juga: Ketahui Manfaat Membaca Buku bagi Balita, Salah Satunya Kurangi Stres
Jika strategi membaca yang diajarkan tampak tidak berhasil, perhatikan tanda-tanda lain yang menunjukkan anak mungkin memiliki masalah membaca.
Konsultasikan dengan guru atau profesional jika orangtua tak menemukan solusi atau cara agar anak cepat membaca.
Baca juga: Cerita Irish Bella Mendidik Anak Membaca
Di masa pandemi, anak memang belajar dari rumah sehingga orangtua bisa terus memantaunya. Namun setelah itu, anak akan banyak menghabiskan waktunya belajar di sekolah bersama guru.
Jika komunikasi orangtua dan guru terbangun dengan baik, guru bisa secara rutin memberikan laporan tentang perkembangan membaca anak dan memberi saran-saran, seperti buku yang harus dibaca anak di rumah.
Baca juga: Bermasalah dengan Ibunya, Anak Cenderung Lengket dengan Guru
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.