Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 09/09/2021, 14:26 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bukan hanya tidak sehat, lemak perut berlebih juga membuat penampilan tidak menarik.

Karena itulah, tak heran jika banyak orang berlomba-lomba untuk menghilangkan lemak perutnya dengan berbagai cara, seperti olahraga dan diet.

Namun ada banyak faktor yang dapat menyebabkan akumulasi lemak perut seperti kurang tidur, konsumsi soda, gangguan makan, dan banyak lagi.

Tetapi salah satu penyebab utama perut membuncit rupanya berkaitan dengan jenis makanan tertentu yang justru sangat digemari.

Menurut Trista Best, MPH, RD, LD, ahli diet terdaftar di Balance One, penyebab utama perut buncit adalah konsumsi makanan olahan, terutama camilan yang rasanya enak, seperti keripik kemasan, roti manis, dan lainnya.

Baca juga: 7 Hal yang Terjadi Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Makanan Olahan

"Kita adalah apa yang kita makan. Makanan dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita akan menjadi bagian sel. Nutrisi yang salah dapat menyebabkan gas, kembung, penambahan berat badan, dan hal negatif lainnya," ujar Trista Best.

Menurut Best, alasan mengapa makanan olahan dapat membuat lemak perut sulit hilang disebabkan karena sebagian besar makanan itu terbuat dari karbohidrat olahan dan gula.

Karbohidrat olahan ini tidak sama dengan karbohidrat yang kita temukan di makanan sehat, seperti buah-buahan.

Berbeda dengan karbohidrat dalam buah (karbohidrat utuh) yang diproses secara minimal dan mengandung serat alami, karbohidrat olahan diproses lebih lama, membuat serat alaminya hilang atau berubah.

Dengan kata lain, karbohidrat olahan cenderung memiliki sedikit atau tidak ada nilai gizi, serat, protein, atau lemak sehat yang dapat berkontribusi pada akumulasi lemak perut.

Baca juga: Awas, Terlalu Banyak Konsumsi Makanan Olahan Bisa Sebabkan Kematian Dini

Sebagai contoh, salah satu penelitian yang diterbitkan di The Journal of Nutrition menemukan bahwa asupan karbohidrat olahan berkaitan erat dengan besarnya lingkar pinggang dan akumulasi lemak perut.

Di sisi lain, peserta yang mengonsumsi sekitar tiga porsi biji-bijian sehat sehari, akan memiliki lingkar pinggang yang lebih kecil, kadar glukosa puasa dan tekanan darah yang lebih rendah, serta kadar kolesterol HDL "baik" yang lebih tinggi.

Nah, mengapa karbohidrat olahan dapat menyebabkan menumpuknya lemak perut?

Jawabannya, karena karbohidrat olahan dapat diproses lebih cepat oleh tubuh dan mudah disimpan sebagai lemak. Memang, karbohidrat olahan ini dapat menjadi sumebr energi cepat, namun energi ini datang dalam bentuk lonjakan glukosa.

Lalu, Best mengatakan ada dua cara yang membuat karbohidrat olahan menyebabkan perut buncit.

Pertama, karbohidrat olahan akan membuat seseorang lapar segera setelah makan, terlepas dari berapa kalori yang dikonsumsinya.

Kedua, karbohidrat olahan akan membuat tubuh menjadi lebih tahan insulin, mengakibatkan kadar glukosa naik dan meningkatnya berat badan saat tubuh mulai menyimpan kelebihan glukosa sebagai lemak.

Baca juga: 5 Langkah Mudah Hilangkan Lemak Perut

Bahaya lemak perut

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, selain penampilan, keberadaan lemak perut yang berlebihan memiliki dampak negatif pada kesehatan.

Menurut Best, lemak perut atau lemak visceral berbahaya bagi kesehatan karena menimbulkan tekanan signifikan pada jantung dan organ vital lainnya.

"Hal ini membuat seseorang berisiko menderita penyakit jantung dan stroke. Jika dibiarkan terus-menerus, lemak perut akan terbentuk di sekitar organ dan jaringan yang membuatnya sulit hilang dan meningkatkan risiko penyakit kronis,” ujarnya.

Baca juga: Awas, Lemak Perut Tingkatkan Risiko Kematian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com